Sabtu, 15 Oktober 2011

Makkah Berdebu, Jamaah Haji Sebaiknya Pakai Masker


Sabtu, 15/10/2011 12:32 WIB
Mekkah - Suhu udara yang panas bisa menjadi 40 derajat dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan terus terjadi di Makkah dan Madinah. Apalagi udara saat ini kadang bercampur debu. Ini terjadi karena banyak pembangunan gedung di sejumlah lokasi di Makkah, terutama lingkungan Masjidil Haram.

"Kami tetap mengimbau para calon haji hendaknya memakai masker kalau keluar dari pemondokan. Pakailah masker yang sudah dipunyainya jangan malah disimpan untuk dijadikan suvenir," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, dr Tafshin al Farizi, Sabtu, (15/10/2011) seperti dilansir media center haji (MCH).

Selain itu untuk mengatasi cuaca yang menyengat, para calon haji juga harus menjaga waktu istirahat. Ini terutama mereka yang datang dari Madinah yang biasanya terlalu bersemangat untuk menyelesaikan umroh begitu sampai di Makkah.

"Jadi jangan langsung pergi untuk tawaf dan sa’i begitu tiba di pondokan. Istirahatlah dahulu. Setelah pulih baru selesaikan umroh. Hal ini kami imbau terutama kepada jamaah yang berusia lanjut atau tak muda lagi," katanya.

Seperti diketahui, gelombang pertama calon haji sesampainya di Jeddah, menuju ke Madinah dahulu sebelum ke Makkah. Saat ini, para calon haji yang di Madinah sudah berangsur-angsur menuju ke Makkah. Mereka pertama kali sampai ke Makkah pada 11 Oktober dini hari lalu.

Hal ini berbeda dengan calon haji dari gelombang kedua. Setelah mendarat di Jeddah mereka langsung menuju Makkah. Jumat siang kemarin (14/10), calon haji gelombang kedua ini sudah mulai mendarat dan langsung menuju Makkah, 1 jam naik bus.

"Selain masker dan beristirahat dengan cukup, para jamaah tetap harus banyak minum. Sikap menjaga kesehatan ini penting karena rangkaian haji nanti membutuhkan energi yang cukup. Misalnya Wuquf di Arafah dilanjutkan menginap di Muzdalifah, lalu ke Mina, hingga melontar jumroh," kata Tafshin.

Untuk menjaga kesehatan jamaah, di setiap kloter disediakan satu dokter dan dua perawat. Sedangkan di setiap sektor, ada delapan tenaga medis."Segeralah berobat begitu merasa sedikit tak enak badan," pungkasnya.

Hingga kini, sebagian besar jamaah Indonesia masih enggan memakai masker. Mereka beralasan repot bila memakai alat penyaring udara itu


(nrl/aan)
http://www.detiknews.com/read/2011/10/15/123218/1744719/10/makkah-berdebu-jamaah-haji-sebaiknya-pakai-masker

Tidak ada komentar:

Posting Komentar