Rabu, 11 September 2013

Dubes RI sambut kedatangan kloter pertama

Selasa, 10 September 2013 23:50 WIB | Dilihat 934 Kali
Jeddah (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Padang (PDG) Provinsi Sumatera Barat yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, sekitar pukul 11.11 WAS, Selasa.

Pesawat Garuda GA. 3301 dari Sumatera Barat mendarat terlambat sekitar 30 menit dari jadwal yang direncanakan pada pukul 10.40 WAS. Setelah prosesi imigrasi, satu persatu jamaah haji Indonesia keluar dari bandara dengan tas berwarna biru dan baju batik bernuansa hijau.

Petugas haji yang mengenakan seragam biru dan celana gelap, dengan cekatan membantu dan memandu mengarahkan jamaah ke ruang tunggu.

Seremonial penyambutan dilakukan sekitar pukul 13.00 WAS. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah yang didampingi Wakil Kepala Muassasah Asia Tenggara Mustafa Damanhuri, Kepala Kantor Urusan Haji Saeroji Dimyati, dan Kepala Daerah Kerja Jeddah Endang Jumali, mengucapkan selamat datang kepada para jamaah.

Ia menyarankan kepada para jamaah  agar tidak memaksakan diri dalam menjalankan  ibadah-ibadah sunah, sebab suasana Makkah pada saat itu masih panas dan masa tinggal masih lama.

Dubes RI juga meminta kepada para jamaah agar menjaga kesehatan selama dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci. “Perbanyaklah minum air dan konsumsi buah-buahan,” ujarnya seperti dikutip Media Center Haji di Jeddah.

Pada kesempatan penyambutan itu, Gatot Abdullah secara simbolik memberikan sebuah surban dan sajadah kepada dua orang perwakilan jamaah.

Sementara Wakil Ketua Muassasah, Mustafa Damamhuri yang turut menyambut kedatangan jamaah, menyatakan siap untuk memberikan pelayanan kepada jamaah. Ia berjanji  akan selalu memberikan kemudahan bagi jamaah haji Indonesia.

Seusai prosesi penyambutan, jamaah  langsung diberangkatkan menuju Madinah dengan menggunakan bus Dallah dari Sarikat (PT) Dallah.

Selain dari embarkasi Padang (PDG), jamaah haji Indonesia dari Embarkasi Solo kloter pertama (SOC 1) juga telah mendarat di Jeddah pada pukul 13.18. Adapun kloter kedua (SOC 2), dilaporkan telah mendarat di Jeddah pada pukul 15.42 WAS.

Sementara dari Madinah dilaporkan bahwa jamaah haji Indonesia dari Embarkasi Batam (BTH) telah mendarat di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada pukul 14.35 WAS atau lebih cepat 15 menit dari yang dijadwalkan, yaitu: 14.50 WAS.

http://infohaji.antaranews.com/berita/395025/dubes-ri-sambut-kedatangan-kloter-pertama

Jumat, 16 Agustus 2013

Malam Ke-29 di 400 Meter Ketinggian

Senin, 12 Agustus 2013

Dari lantai atas Hotel Fairmont Makkah ini saya bisa menatap Kakbah yang agung di tengah-tengah pusaran manusia yang lagi tawaf di Masjidilharam. Di lantai inilah saya siap-siap salat Tarawih malam itu, malam ke-29 bulan puasa. Di lantai ini pulalah saya diagendakan bertemu pemilik kerajaan bisnis Saudi Binladin Group, Syekh Bakr bin Ladin.
Inilah lantai tempat Syekh Bakr tinggal. Salah satu ruangannya dijadikan tempat salat. Yakni, ruang yang persis menghadap ke Masjidilharam. Dari kaca ruang ini, lautan manusia di bawah sana terlihat menyemut. Masjid yang terang lampunya bak siang itu, dengan menara-menara yang gemerlap bercahaya. Manusia di dalamnya terlihat tidak henti-hentinya memutari Kakbah.
Dari sini pula terlihat bangunan baru yang arsitekturnya mirip Masjidilharam. Inilah bangunan tambahan yang besarnya melebihi Masjidilharam itu sendiri. Bangunan ini hampir jadi. Letaknya persis di sebelahnya dalam posisi menonjol karena bertumpu di bukit yang lebih tinggi. Lokasi ini dulu dikenal sebagai Hotel Makkah dan sekitarnya. Bulan puasa tahun depan bangunan ini jadi 100 persen.
Dari arah atas ini pula terlihat seperempat bagian Masjidilharam yang dibongkar dan kini dibangun lagi. Di bagian inilah BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk ikut berperan. Proyek ini didapat Waskita dari kontraktor utama Binladin. Tiap tahun ditargetkan seperempat pembongkaran dilakukan untuk dibangun kembali. Dengan demikian, seluruh Masjidilharam selesai direnovasi pada 2018. Berarti, selama itu pula Waskita terus bekerja di sana. Insya Allah.
Dari kamar khusus Syekh Bakr itu semua aktivitas di Masjidilharam dan sekitarnya terlihat sempurna. Saya, Dirut Waskita Karya M. Choliq, dan manajer Waskita di Arab Saudi, sudah siap di kamar itu menjelang azan Isya. Kami ditemani beberapa staf inti Binladin Group. Termasuk adik kandung Syekh Bakr yang juga direktur keuangan grup itu.
“Syekh masih di sana, tapi segera tiba,” ujar salah satu staf inti Binladin Group. Berkata begitu dia sambil menunjuk bangunan tinggi di sebelah Masjidilharam, arah kanan depan Hotel Fairmont. Itulah bangunan tempat raja Arab Saudi dan keluarganya tinggal untuk beribadah selama 10 hari terakhir bulan puasa.
Syekh Bakr bin Ladin masih di gedung kerajaan itu. Kami pun salat Tarawih mengikuti imam Masjidilharam. Sound system di kamar itu memang tersambung sound system masjid. Azan dan suara imam juga tersambung ke seluruh kamar hotel sehingga banyak penghuni hotel yang salat lima waktu di kamar masing-masing dengan imam dari Masjidilharam.
Usai salat Tarawih, yang ditunggu pun tiba. Syekh Bakr ternyata cukup santai, tanpa tutup kepala dan bicaranya ceplas-ceplos seperti umumnya pengusaha. Di situlah kami membicarakan proyek-proyek Waskita dan masa depannya. Termasuk keinginan Syekh Bakr untuk terus menambah orang agar Waskita bisa ikut mempercepat penyelesaian proyek.
“Di sini selalu diinginkan serbacepat. Proyek lima tahun kalau bisa selesai dalam dua tahun,” kata Syekh Bakr.
Ternyata Syekh Bakr juga sudah tahu maksud kedatangan saya. “Waskita akan kami ikutkan di proyek perluasan Masjid Nabawi di Madinah,” tegasnya. “Kalau perlu, tidak hanya proyeknya. Juga sampai pemeliharaannya,” tambahnya.
“Pokoknya peranan Waskita harus kita tingkatkan terus,” katanya lagi. Kali ini sambil menatap wajah-wajah staf intinya.
Entah apa yang baru dia bicarakan di gedung kerajaan di sana. Yang jelas, malam itu Syekh Bakr menyambut baik semua rencana kami. Termasuk mengundangnya untuk berinvestasi di Indonesia. “Kami akan serius masuk Indonesia,” katanya.
Yang juga terlihat spontan adalah kata-kata terakhirnya kepada para stafnya: tiap tahun beliau ini harus jadi tamu kita di sini, dan malam ini antarkan beliau ke atas!
Saya tidak menyangka mendapat kesempatan naik ke ketinggian 400 meter di puncak bangunan itu. Yakni, ke ruangan yang terletak di balik‚ Jam Makkah‚ warna hijau yang terlihat dari seluruh penjuru kota, bahkan terlihat dari Mina dan Muzdalifah itu. Inilah jam terbesar yang diletakkan di ketinggian tertinggi di dunia. Kalau Big Band London yang terkenal itu tingginya hanya enam meter, Jam Makkah ini 43 meter!
Tulisan “Allah” (dalam huruf Arab) yang ada di dekat jam itu terbesar dan tertinggi di dunia. Panjang huruf alifnya saja 23 meter.
Ruangan di balik jam itu ternyata dijadikan diorama untuk menunjukkan keagungan jagat raya. Foto tiga dimensi matahari, lengkap dengan inti matahari, ada di situ. Demikian juga foto tata surya, jagat raya, dan planet-planetnya. Termasuk pergerakan putaran bumi dan planet-planet lainnya. Ayat-ayat Alquran yang terkait dengan alam raya di-display di sana-sini.
Di ruang ini kita sungguh mengagumi terciptanya alam raya. Dan, lebih-lebih mengagumi penciptanya.
Jam itu benar-benar raksasa. Empat buah jumlahnya untuk empat penjuru angin. Beratnya 23 ton!
Warna dasar jam itu hijau. Warna itu dibentuk oleh lampu-lampu LED dengan background material warna putih. Untuk menghijaukan warna empat jam itu diperlukan dua juta lampu LED.
Jarum jamnya dibuat warna putih yang juga terbentuk oleh lampu LED bercahaya putih, dengan dasar material hitam.
Pilihan warna dasar hijau dan jarum putih ini berdasar hasil riset yang mendalam. “Warna hijau dan putih adalah warna yang bisa terlihat dari jarak paling jauh. Sejauh apa pun, Anda masih bisa melihat jam ini dengan jelas. Kalau warna lain, tidak akan sejelas hijau dan putih,” ujar seorang Jerman, muslim, arsitek gedung sekaligus pendesain jam ini. Saya beruntung bahwa dia diminta mendampingi saya untuk menjelaskan semua itu.
Keperluan listrik untuk jam ini saja, ampun-ampun, 2 MW! Maklum, mesin jam itu (bisa kami lihat dari arah belakang jam) seperti gigi-gigi mesin pabrik gula!
Di ketinggian 400 meter itu (sekitar empat kali tinggi Monas) juga tersedia balkon. Kita bisa ke luar gedung untuk melihat Kakbah dari atas. Juga untuk melihat seluruh Kota Makkah. Allahu Akbar!
Tidak hanya Fairmont yang ada di gedung ini. Juga beberapa hotel lain. Superblok ini (disebut Clock Tower) memang sangat besar. Lantai bawahnya dibuat mal yang di waktu salat diubah jadi tempat salat berjamaah. Lantai mal ini memang connect dengan halaman Masjidilharam. Beberapa lantai bagian depan superblok ini juga untuk masjid yang makmum ke imam Masjidilharam.
Di salah satu ruang di Clock Tower ini pula saya menerima Presiden Islamic Development Bank (IDB), Dr Ahmed Muhammed Ali, sehari sebelumnya. Terutama karena IDB memiliki fasilitas kredit ekspor. Fasilitas inilah yang harus dimanfaatkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk menjual pesawat ke negara-negara anggota IDB. Saya minta manajemen PT DI serius menindaklanjutinya.
Bahkan, kalau perlu, BUMN lain tidak usah memanfaatkan kredit IDB. Seluruh dana IDB untuk Indonesia yang sebesar Rp 30 triliun bisa dialokasikan untuk penjualan pesawat PT DI. Adapun untuk dermaga Pelabuhan Belawan, Medan, misalnya, Pelindo I sebenarnya mampu membiayainya sendiri. Bahkan, bisa lebih cepat terwujud.
Kalau BUMN lain meminjam dana itu, BUMN itu yang harus mengembalikannya. Tapi, kalau PT DI yang dapat fasilitas itu, negara pembeli pesawat yang harus melunasinya. Dr Ahmed terlihat antusias untuk bisa membiayai ekspor pesawat PT DI. ‚”Saya pernah berkunjung ke PT DI di Bandung. Saya sangat terkesan,” katanya. “Waktu itu saya diundang Dr Habibie,” tambahnya.
Indonesia adalah anggota penting IDB. Juga salah satu pendirinya. Ulang tahun ke-40 IDB tahun depan, ada baiknya ditandai dengan terealisasinya kredit ekspor untuk PT DI itu. (*)

Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Kamis, 25 Juli 2013

Panduan Umroh Untuk Anda



Sebelumnya telah kita kaji bersama mengenai beberapa hal yang mesti dipersiapkan sebelum melakukan safar. Saat ini kita akan melanjutkan bagaimanakah tuntunan yang bisa diamalkan ketika di perjalanan atau ketika safar. Semoga perjalanan mudik kita semakin berkah dengan mengamalkan tips berikut ini.

Membaca Do’a Ketika Naik Kendaraan
1. Ketika menaikkan kaki di atas kendaraan hendaklah seorang musafir membaca, “Bismillah, bismillah, bismillah”. Ketika sudah berada di atas kendaraan, hendaknya mengucapkan, “Alhamdulillah”. Lalu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
“Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna  lahu muqriniin. Wa inna ilaa robbina lamun-qolibuun
(Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami)

2. Kemudian mengucapkan, “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah”. Lalu mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Subhaanaka inni qod zholamtu nafsii, faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta
(Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau).

Membaca Do’a dan Dzikir Safar
Jika sudah berada di atas kendaraan untuk melakukan perjalanan, hendaklah mengucapkan, “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.” Setelah itu membaca,
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
“(Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)


Panduan Umroh Untuk Anda Sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
1. Ketika berada di miqat berniatlah ihram untuk melakukan umrah dengan mengatakan:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً
“Kusambut panggilan-Mu untuk melakukan umrah. ”
Kemudian dilanjutkan dengan ucapan talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ
وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
“Kusambut panggilan-Mu Ya Allah, kusambut panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, kusambut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik-Mu tiada sekutu bagi-Mu. ”
Perbanyaklah bacaan talbiyah (umrah) ini dengan suara yang lantang1 sepanjang perjalanan ke Makkah, dan berhentilah dari talbiyah ketika menjelang thawaf. Hindarilah talbiyah secara bersama-sama (berjamaah), karena yang demikian itu tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya radhiyallahu ‘anhum.
Di antara hal-hal yang harus diperhatikan ketika berihram adalah sebagai berikut:
·         Menjalankan segala apa yang telah diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti shalat lima waktu dan kewajiban-kewajiban yang lainnya.
·         Meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di antaranya; kesyirikan, perkataan kotor, kefasikan, berdebat dengan kebatilan, dan kemaksiatan lainnya.
·          Tidak boleh mencabut rambut atau pun kuku, namun tidak mengapa bila rontok atau terkelupas tanpa sengaja.
·         Tidak boleh mengenakan wewangian baik pada tubuh ataupun kain ihram. Dan tidak mengapa adanya bekas wewangian yang dikenakan sebelum melafazhkan niat ihram.
 Tidak boleh berburu atau pun membantu orang yang berburu.
·         Tidak boleh mencabut tanaman yang ada di tanah suci, tidak boleh meminang wanita, menikah, atau pun menikahkan.
·         Tidak boleh menutup kepala dengan sesuatu yang menyentuh (kepala tersebut) dan tidak mengapa untuk memakai payung, berada di bawah pohon, ataupun atap kendaraan.
 Tidak boleh memakai pakaian yang sisi-sisinya melingkupi tubuh (baju, kaos), imamah (sorban), celana, dan lain sebagainya.
·         Diperbolehkan untuk memakai sandal, cincin, kacamata, walkman, jam tangan, sabuk, dan tas yang digunakan untuk menyimpan uang, data penting dan yang lainnya.
·         Diperbolehkan juga untuk mengganti kain yangq dipakai atau mencucinya, sebagaimana pula diperbolehkan membasuh kepala dan anggota tubuh lainnya.
·         Tidak boleh (bagi yang sudah berniat haji) melewati miqatnya dalam keadaan tidak mengenakan pakaian ihram.

Apabila larangan-larangan ihram tersebut dilanggar, maka dikenakan dam (denda) dengan menyembelih hewan kurban (seekor kambing/sepertujuh unta/sepertujuh sapi).
2. Bila telah tiba di Makkah (di Masjidil Haram) maka pastikan telah bersuci dari hadats (sebagai syarat thawaf, menurut madzhab yang kami pilih).
3. Lalu selempangkanlah pakaian atas ke bawah ketiak kanan, dengan menjadikan pundak kanan terbuka dan pundak kiri tetap tertutup.
4. Kemudian lakukanlah thawaf sebanyak 7 putaran. Dimulai dari Hajar Aswad dengan memosisikan Ka’bah di sebelah kiri anda, sambil mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar.

Dari Hajar Aswad sampai ke Hajar Aswad lagi, terhitung 1 putaran.
Disunnahkan berlari-lari kecil (raml) pada putaran ke-1 hingga ke-3 pada thawaf qudum.
Disunnahkan pula setiap kali mengakhiri putaran (ketika berada di antara 2 rukun: Yamani dan Hajar Aswad) untuk membaca:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
فِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَ
 “Ya Allah, limpahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari adzab api neraka. ”
·         Disunnahkan pula setiap kali tiba di Hajar Aswad untuk mencium atau memegangnya lalu mencium tangan yang digunakan untuk memegang tersebut, atau pun berisyarat saja dengan tangan (tanpa dicium), sambil mengucapkan: “Allahu Akbar” atau “Bismillahi Allahu Akbar”.
·         Disunnahkan pula setiap kali tiba di Rukun Yamani untuk menyentuh/mengusapnya tanpa dicium dan tanpa bertakbir. Dan bila tidak dapat mengusapnya maka tidak disyariatkan mengusapnya.
·         Bila terjadi keraguan tentang jumlah putaran Thawaf, maka ambillah hitungan yang paling sedikit.
5. Seusai Thawaf, tutuplah kembali pundak kanan dengan pakaian atas anda, kemudian lakukanlah shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (tempat berdirinya Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah) walaupun agak jauh darinya. Dan bila kesulitan (tidak memungkinkan) mendapatkan tempat di belakang Maqam Ibrahim maka tidak mengapa shalat di bagian mana saja dari Masjidil Haram. Disunnahkan pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan Al-Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlash.
6. Kemudian minumlah air zam-zam dan siramkan sebagiannya pada kepala.
7. Lalu ciumlah/peganglah Hajar Aswad bila memungkinkan, dan tidak dituntunkan untuk berisyarat kepadanya.
8. Setelah itu pergilah ke bukit Shafa untuk bersa’i. Setiba di Shafa bacalah:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِاللهِ
 “Sesungguhnya Shafa dan Marwah itu termasuk dari syi’ar-syi’ar Allah. ” (Al-Baqarah: 158)
أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ
“Aku memulai (Sa’i) dengan apa yang dimulai oleh Allah (yakni Shafa dahulu kemudian Marwah, pen. ). ”
9. Kemudian menghadaplah ke arah Ka’bah (dalam keadaan posisi masih di Shafa), lalu ucapkanlah:
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ
 “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah tiada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya segala kerajaan dan pujian, Dzat yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan serta Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, yang telah menepati janji-Nya, memenangkan hamba-Nya dan menghancurkan orang-orang bala tentara kafir tanpa bantuan siapa pun. ”
Ini dibaca sebanyak 3 kali. Setiap kali selesai dari salah satunya, disunnahkan untuk berdoa memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala apa yang kita inginkan.
10. Setelah itu berangkatlah menuju Shofa, dan ketika lewat di antara dua tanda hijau percepatlah jalan anda lebih dari biasanya. Setiba di Marwah lakukanlah seperti apa yang dilakukan di Shafa (sebagaimana yang terdapat pada point ke-11 di atas). Dengan demikian telah terhitung satu putaran. Lakukanlah yang seperti ini sebanyak 7 kali (dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah).
11. Seusai Sa’i, lakukanlah tahallul dengan mencukur rambut kepala secara merata (bagi pria) dan bagi wanita dengan memotong sepanjang ruas jari dari rambut yang telah disatukan. Dengan bertahallul semacam ini, maka anda telah menunaikan ibadah umrah dan diperbolehkan bagi anda segala sesuatu dari mahzhuratil Ihram (hal-hal yang dilarang ketika berihram). /**

إفتتاح جسر المطاف المؤقت لذوي الاحتياجات الخاص


Jumat, 19 Juli 2013

Alasan Masjidil Haram Direnovasi

Widi Agustian - Okezone
JAKARTA - Kabar membanggakan datang dari perusahaan Indonesia, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), yang ikut serta dalam renovasi Masjidil Haram di Makkah.

Sebenarnya, apa alasan Pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi Masjidil Haram tersebut?

Seperti dilansir dari laman Setkab, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, renovasi Masjidil Haram di Arab Saudi baru akan selesai pada 2016, karena  dirombak secara besar-besaran untuk meningkatkan kapasitas tampung jamaah yang melakukan tawaf.

"Renovasi Masjidil Haram itu renovasi besar," terang Suryadharma Ali.

Renovasi tersebut, tambah Menag, juga dimaksudkan untuk memperindah Masjidil Haram dengan mengurangi sekira 40 persen tiang-tiang yang selama ini ada. (nia)
http://property.okezone.com/read/2013/07/17/471/838315/alasan-masjidil-haram-direnovasi 

Senin, 08 Juli 2013

Menag: Awal Ramadan Jatuh Pada Rabu 10 Juli 2013

Senin, 08/07/2013 19:28 WIB
Bagus Prihantoro Nugroho - detikRamadan

Jakarta - Setelah pemantauan hilal dilakukan di sejumlah titik di Indonesia, pemerintah akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1434 H jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013. Sejumlah ormas Islam yang hadir dalam sidang isbat tidak berbeda pendapat terkait hasil pemantauan hilal dan penetapan awal Ramadan.

"Dengan demikian, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahiim, kami tetapkan 1 Ramadan 1434 H adalah bertepatan dengan hari Rabu 10 Juli 2013," ujar Menteri Agama Suryadarma Ali dalam jumpa pers usai sidang isbat di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Senin (8/7/2013).

Suryadharma memutuskan hal itu setelah mendengar pandangan dari sejumlah ormas Islam yang hadir sidang isbat.

Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Mukhtar Ali membacakan laporan pengamatan hilal dari 33 wilayah di Indonesia.

"Semua nama-nama tersebut di atas dari 33 wilayah tidak melihat hilal," ujar Mukhtar.

Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.

Sidang ini dihadiri pejabat Kementerian Agama, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, Pimpinan Komisi VIII DPR, Pimpinan MA, Polri dan TNI, dan beberapa dubes dari negara sahabat. Sementara perwakilan ormas Islam yang hadir antara lain ICMI, MUI, PBNU, PITI, Wahdah Islamiyah, Robithoh Alawiyah, Lembaga Persahabatan Ormas Islam, IKADI, Sarekat Islam, Al Ittihadiyah, Persis, PUI, Perhimpunan Al-Irsyad, dan Al-Washliyah.

Petang Ini, Hilal Tak Terlihat di Solo

Senin, 08/07/2013 19:35 WIB
Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Tim pengamatan yang diturunkan di Solo memastikan tidak melihat hilal (bulan muda) terbit di Solo, Senin (8/7/2013) petang. Hasil tersebut dilaporkan ke Kementerian Agama untuk bahan pertimbangan sidang itsbat malam ini.

Pengamatan hilal di wilayah Surakarta tahun ini dipusatkan di Observatorium Ponpes Modern Assalam, Pabelan, Sukoharjo. Pegamatan itu diikuti petugas Kantor Kemenag dari seluruh wilayah eks Karesidenan Surakarta, perwakilan pesantren dan juga masyarakat umum. Pengamatan itu merupakan salah satu dari 22 titik pengamatan yang dilakukan di seluruh Indonesia.

Dengan hasil pengamatan tim tidak melihat hilal. Pengasuh Observatorium Pondok Pesantren Modern Assalam, AR Sugeng Riyadi, menegaskan hasil tersebut akan langsung dilaporkan ke Kantor Kemenag di Jakarta untuk bahan pertimbangan sidang itsbat penentuan awal puasa yang dilakukan malam ini.

"Kemungkinan teman-teman yang melakukan pengamatan di lokasi lain juga belum melihat hilal petang ini. Dengan begitu kemungkinan bulan Sya'ban akan digenapkan hingga esok hari. Sedangkan untuk penentuan hari 1 Ramadan kami perkirakan akan jatuh pada hari Rabu," papar Sugeng Riyadi, Senin (8/7/2013) petang.

Sugeng mengatakan sesuai penghitungan secara teoritis memang ketinggian hilal pada petang hari ini masih dibawah setengah derajat dan tidak akan bisa dilihat. Demikian pula ketinggian hilan di Solo belum tampak dengan mata walapun matahari belum terbenam, karena posisi hilal sudah menyentuh Gunung Merbabu.

Jumat, 21 Juni 2013

Pemerintah Tetapkan Kuota Sementara Haji 2013 Sebesar 168.800 Jamaah

Jakarta - Kementerian Agama telah menetapkan kuota sementara jamaah haji 2013 untuk Indonesia. Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI, No 121 Tahun 2013 tentang penetapan kuota haji tahun 1434 H.

"Dengan ada kebijakan pengurangan kuota jemaah haji indonesia tahun 1434 H/ 2013 M oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi sebesar 20% dari 211.000 jemaah menjadi 168.800 jemaah," ujar Dirjen penyelenggaraan haji dan Umrah, Anggito Abimanyu dalam konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/6/2013).

Anggito mengingatkan kuota ini siaftnya sementara. Pemerintah masih menunggu respons kerajaan Arab Saudi terkait permintaan Kemenag supaya kuota haji Indonesia tidak dikurangi demikian besa

"Ini kuota sementara, sampai nanti ada jawaban terhadap kebijakan kerajaan Arab saudi kuota haji Tetapi akan berubah jika ada respon dari pihak sana," tuturnya.

Menurutnya dalam Peraturan Menteri Agama No 62 Tahun 2013 telah diatur beberapa kriteria bagi jamaah yang telah melunasi Biaya Penyelengara Ibadah Haji (BPIH)

"Ada sekitar 3 kriteria yang diatur dalam permen tersebut. Hal dikarenakan sedang direnovasi masjidil Haram dan keselamatan jemaah," tandasnya.

http://news.detik.com/read/2013/06/21/154243/2280378/10/pemerintah-tetapkan-kuota-sementara-haji-2013-sebesar-168800-jamaah

Selasa, 21 Mei 2013

Ayo Lunasi Biaya Naik Haji Mulai 22 Mei Sampai 12 Juni

















Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama RI telah menentukan waktu pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2013. Waktu tersebut bersifat tetap dan tidak ada toleransi kemunduran.

"Pembayaran dimulai tanggal 22 Mei sampai dengan 12 Juni 2013," ujar Sekretaris Dirjen PHU, Cepi Supriatna di Kementerian Agama (Kemenag), Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2013).

Cepi mengatakan pembayaran tersebut dapat disetorkan ke Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH tempat setor semula. Dengan ketentuan waktu pelunasan untuk wilayah Indonesia bagian barat pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian tengah dari pukul 11.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA. Dan untuk wilayah Indonesia bagian timur dari pukul 12.00 WIT hingga pukul 18.00 WIT.

"Selambat-lambatnya setelah 3 hari pelunasan, jemaah haji wajib segera mendaftar ulang ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota tempat domisili," ujar Cepi.

Menurutnya, pemberitahuan pelunasan BPIH tahun ini lebih cepat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, BPIH diinformasikan ke publik bulan Juli.

"Sehingga diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan pelunasan BPIH secara dini," tandasnya.

(kff/gah)
http://news.detik.com/read/2013/05/21/154846/2251989/10/ayo-lunasi-biaya-naik-haji-mulai-22-mei-sampai-12-juni?9922022

Senin, 20 Mei 2013

Gallery Custodian of the Two Holy Mosques to raise the capacity of the Mataf

 معرض مشروع خادم الحرمين الشريفين لرفع الطاقة الإستيعابية للمطاف





















Jumat, 26 April 2013

Pendaftaran Haji Diarahkan Menggunakan E-KTP

26 April 2013 | Kategori: Berita
JAKARTA — Untuk mempermudah pengurusan administrasi Haji, Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pendaftaran Haji akan diarahkan menggunakan e-KTP beberapa tahun kedepan.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali kepada ROL mengatakan penggunaan e-KTP ini nantinya akan memudahkan pengawasan jamaah haji. Arahan penggunaan e-KTP ini akan dimulai jika pengurusan e-KTP sudah selesai semua di seluruh provinsi.

Selain untuk memperketat pendaftaran dan informasi jamaah haji, Suryadharma menyampaikan alasan penggunaan e-KTP memungkinkan jamaah tidak lagi bisa mendaftar di wilayah bukan domisilinya.
Suryadharma memastikan pendaftar alias calon jamaah haji akan terdata hanya sesuai dengan wilayah domisilinya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Anggito Abimanyu menambahkan penggunaan data e-KTP untuk administrasi haji sudah menjadi wacana sejak lama. Namun, pengurusan e-KTP masih belum tuntas di seluruh daerah.

“Usulan penggunaan e-KTP sebagai administrasi haji ini baik, karena dengan penggunaan e-KTP pendataan jamaah semakin mudah terpantau. Sehingga akan terlihat mana jamaah yang sudah berkali-kali menunaikan ibadah haji dan mana yang belum untuk menjadi prioritas,” ujarnya.
Rep: Amri Amrullah

http://www.jurnalhaji.com/berita/pendaftaran-haji-diarahkan-menggunakan-e-ktp/

Rabu, 24 April 2013

Removable Upper Floor for Tawaf area e Kaaba


Pics from mataf work area





























































البدء في تنفيذ جسر العربات في صحن الطواف

Starting the implementation of a bridge in Tawaf area

البدء في تنفيذ جسر العربات في صحن الطواف


 
11-06-1434 07:54
مكة الآن - فايز المحمدي

علمت صحيفة مكة الآن من مصادرها الخاصة أنه تم بدء العمل في الجسر المعلق في صحن الطواف وذلك لتيسير الطواف على ذوي الاحتياجات الخاصة وكبار السن وهو مخصص فقط للعربات وذلك من أجل عدم إعاقة حركة الطائفين ومزاحمة المصلين داخل الصحن .

هذا ومن المتوقع أن ينتهي المشروع خلال الأشهر القادمة ليستفاد منه في موسم رمضان .
ويأتي هذا المشروع انطلاقا من توجيهات خادم الحرمين وحرصا من الرئاسة العامة لشؤون الحرمين التي تسعى جاهدة في خدمة المعتمرين والزوار والمصلين تسهيل أمور العبادة لهم ومقاصدهم ليتمكنوا من أداء نسكهم بكل يسر وسهوله حيث تم تصميمه بهذا الحجم من أجل استيعاب أكبر عدد من العربات خلال الفترة القادمة التي سيشهدها الحرم المكي الشريف.

http://www.makkah-now.com/news.php?action=show&id=8332

Senin, 15 April 2013

''Waskita'' to renovate Masjidil Haram grand mosque in Mecca


Jakarta | Business | Thu, April 11 2013

Publicly listed construction company PT Waskita Karya (WSKT) has been named as one of the main contractors in the renovation and expansion of the Masjidil Haram grand mosque in Mecca, Saudi Arabia, a company executive has said.

Waskita president director M. Choliq said in Jakarta on Wednesday that the company would team up with the Saudi Binladin Group (SBG), one of the largest construction companies in Saudi Arabia, to carry out the renovation project which would take between five and 10 years.

“The Masjidil Haram is going to be a long-term project for us. We will renovate the mosque gradually before and after the Haj season because the expansion project must not disturb the pilgrims,” Choliq said on the sidelines of a hearing with the House of Representatives Commission V overseeing infrastructure and transportation. This year, the haj season will fall in October.

He said that Waskita, which is controlled by the Indonesian government, would start the renovation project next month.

Choliq declined to reveal the value of the renovation contract, but he said it was a substantial project and important in helping to strengthen Waskita’s position as a global player.

The Masjidil Haram grand mosque surrounds one of Islam’s holiest sites, the Kaaba.

http://www.thejakartapost.com/news/2...que-mecca.html

Waskita work on expansion of Masjid Haram

2 April 2013

In the early 2013's, Waskita again believed by the Saudi Bin Laden Group to work on projects in the Middle East.

The most recent is a prestigious project in Mecca, which is "Increasing Capacity Mataf Project - Makkah: Structural Works (Raft, Columns, Beams and Slab)".

With this project, Waskita is consolidating his work as a contractor in the Middle East continues to grow. Nur Andono BS, as Head of Branch Waskita located in Jeddah, said that confidence in the ability Waskita continues to increase from year to year. As a contractor of the country that the majority of the population are Muslims, the achievement Waskita more interesting to work with in the field of construction services, as supported by the technical ability that is not inferior to other large contractors in the Middle East. Waskita project at the Grand Mosque is a particular challenge, because it directly witnessed by the whole world, through their representatives while performing Hajj or Umrah, which is always increasing in number from year to year.

http://www.bumn.go.id/waskita/publik...asjidil-haram/


Waskita Build Mataf Extension Project Makkah

Friday, 12 April 2013

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (issuer code: WSKT) awarded a contract Mataf Extension Project Phase I - Stage IA + Mock-up area. The contract value is obtained WSKT SAR 26 million, equivalent to IDR 67.34 billion (exchange SAR / IDR: 2590).

Mataf Extension project consisted of two phases, namely phase I to phase II and Level 4 to Level 9 (1 floor to roof).

Currently under construction is phase I.

The following data on the project Mataf Extension - Makkah:



http://www.waskita.co.id/en/index.ph...project-makkah

Kamis, 11 April 2013

Dipinang Bin Laden, Waskita Karya Garap Renovasi Masjidil Haram

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Kamis, 11/04/2013 15:01 WIB
 Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dapat proyek renovasi Masjidil Haram di Kota Mekkah, Arab Saudi. Emiten berkode WSKT itu digaet oleh Bin Laden Group menjadi sub kontraktor untuk renovasi masjid bersejarah umat Islam tersebut.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya itu memperoleh proyek renovasi paket I senilai Rp 70 miliar. Investor Relation dan Kepala Departemen Produksi Waskita, Agus Sugiono menuturkan, proyek ini mulai dikerjakan sejak Maret 2013 hingga September 2013, sebelum bulan haji 2013.

"Waskita dapat pekerjaan dari Bin laden Group. Kalau status Waskita sebagai sub kontraktor. Lokasi persisnya di blok 3, 4, 5 di lokasi Sai," tutur Agus kepada detikFinance, Kamis (11/4/2013).

Harapannya, proyek renovasi Masjidil Haram selesai paling cepat selama 5 tahun. Proyek ini, terbagi dalam beberapa paket. Agus menjelaskan, karena persoalan haji, program renovasi masjid harus dilakukan dalam beberapa tahun.

"Begitu besarnya Masjidil Haram, prosesnya 5 sampai 10 tahun. Taksiran mungkin 5 tahun rampung paketnya bertahap gak mungkin sekligus," paparnya.

Selama tahun 2006, Waskita telah melebarkan sayapnya ke luar negeri seperti Abu Dhabi dan Arab Saudi. Agus menjelaskan selama aksi korporasi di luar Indonesia, WSKT bertindak sebagai sub kotraktor.

"Lebih sebagai sub karena kita sudah mitigasi resiko terkait legal terkait jaminan perbankan di Saudi ketiga soal pengusaan material. Kalau semua di-cover oleh main kontraktor, itu enak," tambahnya.

Hingga akhir 2013, WSKT menargetkan bisa memperoleh Rp 700 miliar dari kontrak di luar negeri. Hingga saat ini, WSKT telah memperoleh dua proyek di Arab Saudi.

"Diharapkan hingga akhir 700 miliar," tegasnya.


(feb/ang)
http://finance.detik.com/read/2013/04/11/150104/2217713/6/dipinang-bin-laden-waskita-karya-garap-renovasi-masjidil-haram?f991104topnews 

Senin, 01 April 2013

Kedubes Saudi tegaskan pelanggar visa haji/umrah dideportasi

Kamis, 28 Maret 2013 23:48 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa pemegang visa haji dan umrah tidak diperkenankan bekerja di negara itu dan para pelanggarnya akan dideportasi saat itu juga.

Bagian Penerangan Kedubes Arab Saudi di Jakarta mengeluarkan tanggapan yang diterima Antara, Kamis, sehubungan dengan berita yang dimuat di beberapa media baru-baru ini perihal adanya sebagian warga negara Indonesia bekerja di Arab Saudi dengan menggunakan visa haji dan umrah.

Dalam pernyataannya, Kedubes Arab Saudi memberitahukan bahwa pemegang visa haji dan umrah tidak diperkenankan bekerja dan peraturan ini berlaku bagi siapa saja yang masuk ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah termasuk di dalamnya warga negara Indonesia, terlepas dari dihentikannya atau dibukanya kembali pengiriman tenaga kerja Indonesia.

Sesuai prosedur, Arab Saudi akan menghukum biro perjalanan wisata, haji dan umrah yang menyalahgunakan jenis visa tersebut dengan denda uang dan sanksi, katanya.

Adapun bagi individu yang melanggar akan dideportasi saat itu juga.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengemukakan bahwa pihaknya menerima laporan indikasi pengiriman TKI ilegal berkedok umrah/haji yang ditemukan di Arab Saudi, padahal saat ini Pemerintah Indonesia masih melakukan moratorium penempatan TKI domestik terhadap negara Arab Saudi, Kuwait, Suriah dan Jordania.

"Tindakan tegas sudah kita terapkan. Sudah ada ketentuan dan penanganan ketat terhadap biro-biro perjalanan wisata yang selama ini memberangkatkan umrah. Travel yang memberangkatkan jamaah umroh/haji wajib memastikan kepulangan jamaahnya 100 persen," ucap Muhaimin.

Menurut dia, pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi pengiriman TKI ilegal yang berkedok haji/umrah ke Arab Saudi karena pemerintah masih memberlakukan penghentian sementara pengiriman TKI sektor domestik ke negara tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri untuk membentuk tim khusus dalam menanggulangi adanya pengiriman TKI ilegal bermodus umrah/haji ini," kata Menakertrans.

Jika ada travel yang melayani umrah terbukti melakukan pengiriman TKI ke Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah lainnya dengan modus ibadah umrah atau haji maka akan dicabut izinnya oleh Kementerian Agama, katanya.

Penyelenggara umrah mengadukan ke menteri bahwa banyak jamaahnya yang melarikan diri ketika mau pulang ke Tanah Air. Ada juga kecenderungan para TKI yang datang dengan visa umrah ini memang sengaja untuk tidak pulang.

Para TKI ilegal itu banyak diduga melanggar peraturan karena diiming-imingi bekerja di Timur Tengah dengan gaji tinggi oleh TKI yang sudah terlebih dulu tinggal di sana.
(M016/I007)


http://www.antaranews.com/berita/365872/kedubes-saudi-tegaskan-pelanggar-visa-hajiumrah-dideportasi

Ongkos haji turun



Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dan Komisi VIII DPR RI menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1434 H/2013 sebesar Rp33.859.200 atau 3.527 dolar AS, turun 90 dolar AS dari tahun lalu.

"Sebesar 3.527 dolar AS atau turun 90 dolar AS dibanding tahun 2012. Maka dalam rupiah sebesar Rp33.859.800 dengan kurs Rp9600 per dolar," kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Ida Fauziah, saat membacakan hasil rapat Panitia Kerja BPIH DPR RI dengan pemerintah.

Dalam rapat di gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Senin, pemerintah dan Komisi VIII DPR RI juga menyepakati besaran BPIH per embarkasi tahun 1434 H/2013.

BPIH embarkasi Aceh ditetapkan 3.253 dolar AS, Medan 3.263 dolar AS, Batam 3.357 dolar AS dan Padang 3.329 dolar AS.

BPIH embarkasi Palembang sebesar 3.381 dolar AS, Jakarta 3.522 dolar AS, Solo 3,542 dolar AS, dan Surabaya 3.619 dolar AS.

Sementara BPIH embarkasi Banjarmasin 3.733 dolar AS, Balikpapan 3.744 dolar AS, Makassar 3.807 dolar AS, dan Lombok 3.782 dolar AS.

Pemerintah dan Komisi VIII DPR RI juga menyepakati penggunaan dana hasil optimalisasi anggaran pemerintah Rp2.349.192.460 untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji tahun 1434 H/2013.

Selain itu Komisi VIII DPR RI meminta Menteri Agama Suryadharma Ali memperhatikan catatan anggota dewan, antara lain agar segera membahas laporan keuangan BPIH setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


http://www.antaranews.com/berita/366377/ongkos-haji-turun

Sabtu, 16 Februari 2013

Musim Haji Masih Beberapa Bulan Lagi, Jaga Kesehatan Sejak Dini

Jakarta, Musim haji memang masih beberapa bulan lagi, tapi tak ada salahnya bagi Anda para calon haji menjaga kesehatan sejak sekarang. Jika tak terbiasa menjaga kesehatan, bisa jadi ibadah haji menjadi tidak maksimal.


"Pertama, para calon haji harus menjaga kesehatan," kata Dr dr Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dalam acara seminar Nyaman Berwisata, Lindungi Diri dengan Vaksinasi di Energy Cafe, Energy Building Lt Mezzanine, SCBD, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Cara menjaga kesehatan bisa dengan mengonsumsi makanan bergizi dan tetap menjaga vitalitas fisik. Adapun makanan yang dianjurkan agar tubuh lebih sehat antara lain sayuran, buah, ikan dan daging.

Buah dan sayur akan membantu tubuh memasok antioksidan dan bioflavonoid. Sedangkan khusus jeruk atau lemon, bisa memberi resistan terhadap infeksi yang berasal dari kuman dan penyakit.

Calon haji juga harus meningkatkan sistem imun dengan olahraga dan vaksin. Vaksinasi yang dibutuhkan calon jamaah antara lain vaksinasi meningitis, influenza dan pneumonia.

Vaksinasi paling baik dilakukan maksimal 2 minggu sebelum perjalanan. Karena pembentukan antibodi akan membutuhkan waktu sekitar 14 hari. Setelah itu, antibodi dari vaksin tersebut akan aktif selama 3 tahun.

Calon jamaah biasanya diwajibkan untuk divaksin meningitis. Tapi tak ada salahnya jika ingin melakukan vaksin influenza dan pneumonia. Nah vaksin pneumonia ini dianjurkan diambil oleh calon haji berusia 50 tahun.


(shf/vit)
http://health.detik.com/read/2013/02/14/161024/2170265/763/musim-haji-masih-beberapa-bulan-lagi-jaga-kesehatan-sejak-dini

Haj 1434 - 2013

Haj 1434 - 2013
________________________


Official Key Dates for Haj 1434/2013


Haj First Day: 8 Dh-Hijjah - 13 Oct
Arafat Day : 9 Dh-Hijjah - 14 Oct
Eid al-Adha : 10 Dh-Hijjah - 15 Oct




- First day of arrival in the Kingdom for pilgrims is 1st of Dhu al-Qidah 1434 H - 7th September 2013.

- Last date for arrival of pilgrims in the Kingdom by air, at the King Abdulaziz International Airport, Jeddah,
or at the Prince Muhammad bin Abdulaziz International Airport, Madinah is 4th of Dhu al-Hijjah 1434 H - 9th October 2013.

- Last date for pilgrims to travel from Jeddah to Madinah by bus is 25th of Dhu al-Qidah 1434 H - 29th September 2013.

- Last date for pilgrims to travel from Jeddah to Madinah by air is 2nd of Dhu al-Hijjah 1434 H - 7th October 2013.

- Last date for pilgrims to travel from Madinah to Makkah by bus (before Haj) is 5th of Dhu al-Hijjah 1434 H - 10th October 2013.

- Last date for pilgrims to travel from Madinah to Jeddah by air (before Haj) is 6th of Dhu al-Hijjah 1434 H - 11th October 2013.

- Final date for departure (return trip) is 15th of Muharram 1435 H - 18th November 2013.




Important dates for Pilgrims


Dates of receipt of applications for Hajj visas

The last date for receiving applications for Hajj visas from the embassies and representations Custodian of the Two Holy Mosques outside the Kingdom is the 25th of Dhu al-Qi'dah of each year according to Hijri calendar*.

Validity of Hajj visas

The Hajj Visas for pilgrims coming by air will expire by the end of Dhu al-Hijjah, and no later than the 15th of Muharram of the year which followed. And the date of coming back must be according to the dates of travel tickets.

The last date of pilgrims coming by sea is the end of Muharram.
The last date of pilgrims coming by bus is 5th of Muharram.

Dates of arrival for Pilgrims coming by Land

Last date for arrival of pilgrims to the Kingdom by land is the end of the Zil Qadh of each year according to the Hijri calendar*.

Dates of arrival for Pilgrims coming by Air

Last date for arrival of pilgrims in the Kingdom by air, at the King Abdulaziz International Airport, Jeddah,
or at the Prince Muhammad bin Abdulaziz International Airport, Madinah is the 4th of Dhu al-Hijjah of each year.

Dates of arrival for Pilgrims coming by Sea

Last date for arrival of pilgrims to Jeddah Islamic Port is the 4th of Dhu al-Hijjah of each year.

Dates of travel to Medina after arrival

Last date for pilgrims to travel from Jeddah to Madinah by Bus is the 25th of Dhu al-Qi'dah of each year.
Last date for pilgrims to travel from Jeddah to Madinah by Air is the 2nd day of Dhu al-Hijjah of each year.
Last date for pilgrims to travel from Medina to Makkah by Bus (before Hajj) is the 5th of Dhu al-Hijjah of each year.
Last date for pilgrims to travel from Medina to Jeddah by Air (before Hajj) is the 6th of Dhu al-Hijjah of each year.


* Hijjri calendar is based on Umm Al-Qura calendar.

http://www.saudiairlines.com/portal/...00d59618acRCRD

Rabu, 02 Januari 2013


Mataf Expansion Project


-The proposition of a project to increase the capacity of the mataf was shown to King Abdullah in Ramadhan 1432 Hijri who directed to start implementing it.

-King Abdullah assigned the Ministry of Higher Education, General Authority of Masjid al Haram and Masjid al Nabawi and Saudi Bin Laden Group (Working team) to finish the studies on developing the proposed solution.

-The working team recommended a number of studies which were presented to King Abdullah, as follows:

1-Studies regarding air movement in Mataf Expansion and First Saudi Expansion.
2-Studies regarding the building structure of the First Saudi Expansion.
3-Studies regarding Automated systems for Tawaf and Sa'ee for people with special needs.
4-Studies regarding systems for shading the new mataf and the roof of Haram.
5-Studies regarding crowd movement through an integrated system beginning from outside Masjid-al-Haram and the areas surrounding it.

-King Abdullah ordered that these recommended studies be conducted urgently.

-The proposed design was shown to the Supreme Hajj Committee after the Hajj Season of 1432H and they ordered to conduct studies regarding increasing the width of the

Mataf with repititive floors and studies regarding re-building the structure of the First Saudi Expansion.

-The team of Ministry of Higher Education and General Authority of Masjid-al-Haram and Masjid-al-Nabawi arranged a work shop with the Security forces in the month of

Rabi-ul-awwal 1433H to inform them about the proposed design and to take their opinion and to find out their demands.

-The meetings of the working team continued in order to develop the proposed solution including the observations and recommendations of the security forces. Some of

the important observations which were taken into account are:
1-Studying and assessing of the structural system of the First Saudi Expansion.
2-Paying attention to crowd movement and fragmentation of human blocks inside and outside Masjid-al-Haram.
3-To Facilitate the entry and exit movement in the entrances of the Masjid al Haram building so as to provide safety and security to the visitors.
4-Preparing passages and roads leading to Masjid al Haram and developing a guidance system to facilitate the arrival and departure.
5-Developing a system for shading the mataf courtyard and the roof of Masjid al Haram and the external squares surrounding it.
6-Providing specific and separate passages to people with special needs and the elderly and developing an automated system to serve them.
7-The importance of linking (the Mataf) with the Third Saudi Expansion and activating the basement level.

-The Ministry team assigned a number of consulting offices (in the field of structural studies and supporting and re-enforcing structures) to study and assess the structural system of the First Saudi Expansion and its ability to cope with the above-mentioned demands. The results of this study suggested that the current structure was unable to support additional upper floors and future demands.

-The Ministry team and a representative of the Genral Authority recommended that the First Saudi Expansion should be rebuilt complying with the same standards that were used in building the Third Saudi Expansion.

-Based on the above, the proposed project was developed to raise the capacity of the Mataf and the parts attatched to it. Part 1/2

________________________
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1437182&page=24

Current State
First Saudi Expansion

Horizontal Projections




Longitudinal Sector of Mas'aa


Initial Design
Basement Floor


Ground Floor
  
First Floor

  
Second Floor

  



 Comparison between Current State, Initial Design and the Mas'aa.