Jumat, 30 September 2011

Jamaah Haji Sedunia Mulai Berdatangan ke Tanah Suci

Jakarta - Suasana Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah lebih semarak dibanding awal pekan ini. Penyebabnya, calon jamaah haji sedunia mulai berdatangan. Asal para jamaah itu bisa dilihat dari atribut yang mencantumkan nama negara mereka.


Laporan media melaporkan, jamaah pertama yang tiba di Jeddah adalah rombongan dari Afrika Selatan pada Rabu (28/9/2011). Esok paginya adalah 450 jamaah dari Malaysia.

Pemandangan di Masjid Nabawi pada Jumat (30/9/2011) menunjukkan, sejumlah jamaah terlihat mengenakan atribut dari Turki, India dan Thailand.

Bagaimana dengan jamaah dari Indonesia? Jamaah negeri kita baru memasuki asrama di masing-masing embarkasi pada 1 Oktober. Baru pada 2 Oktober kloter pertama diberangkatkan ke Saudi. Jamaah gelombang I ini akan tiba di Jeddah, lalu berpindah ke Madinah guna menunaikan salat arbain selama 8 hari.

Pemondokan di Madinah tersedia di 179 hotel. Semuanya terletak di Markaziah, yang berjarak 0-600 meter dari Masjid Nabawi. Dengan demikian, jamaah dengan leluasa bisa sesering mungkin berjalan kaki ke pemondokan - Masjid Nabawi.

Pengamatan detikcom bersama tim Panitia Petugas Haji Indonesia (PPHI) pada Kamis (29/9) petang waktu Arab Saudi menunjukkan, hotel-hotel yang menjadi tempat pemondokan terlihat cukup cantik. Di sekitarnya juga terdapat toko-toko perlengkapan maupun suvenir yang menarik mata.

Di antara hotel yang menjadi pemondokan jamaah adalah Hotel Shrouq dan Hotel Isroq di Sektor IV yang terletak berdampingan. Di sini 8.000 jamaah akan menetap. Rumah makan Indonesia menjadi ciri yang menonjol.

Sekadar diketahui, petugas haji Indonesia membagi jamaah di Madinah menjadi 4 sektor. Sedang 4 sektor lainnya merupakan sektor khusus, yang tidak langsung mengurusi keseharian jamaah seperti pemondokan dan katering.

Jamaah gelombang I nantinya akan ditransfer ke Makkah mulai 11 Oktober guna menanti puncak haji yang diperkirakan dimulai 4 November.


(nrl/ken)
http://www.detiknews.com/read/2011/09/30/124917/1733931/10/jamaah-haji-sedunia-mulai-berdatangan-ke-tanah-suci

Kamis, 29 September 2011

King Abdullah launches SR80 billion Haram expansion project

By BADEA ABU AL-NAJA | ARAB NEWS


Published: Aug 20, 2011 01:13 Updated: Aug 20, 2011 15:53

MAKKAH: Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah on Friday launched the largest expansion of the Grand Mosque in history, which will increase the mosque's capacity to more than 2.5 million worshippers and cost SR80 billion.

Before laying the foundation for the new expansion, King Abdullah inspected models of the expansion project as well as other development projects implemented in Makkah and other holy sites.

King Abdullah dedicated the new expansion to the Islamic world.

Finance Minister Ibrahim Al-Assaf announced the new expansion project would cost SR80 billion, which would include the money required to pay compensation to owners of real estates appropriated for the project.

Makkah Gov. Prince Khaled Al-Faisal commended King Abdullah’s endeavors to develop the two holy mosques and said Muslims all over the Islamic world appreciate these efforts and holds the king in high esteem.

Saleh Al-Hosain, head of the Presidency of the Two Holy Mosques, praised experts at Saudi universities for preparing the best, environment-friendly designs for the expansion while incorporating high safety standards.

“As King Abdullah wished, the whole Islamic world would be proud of the new expansion project,” Al-Hosain said.

A documentary screened during the ceremony said the expansion’s main gate would be named after King Abdullah and will have two minarets, bringing the mosque’s total number of minarets to 11.

The new project, covering 400,000 sq. meters in the northwest and northeast of the mosque, is the project of the century, said Muhammad Al-Khozaim, vice president of the Presidency for the Two Holy Mosques Affairs.

Al-Khozaim disclosed plans to expand the mataf (the circumambulation areas around the Holy Kaaba) and provide air-conditioning for all parts of the Grand Mosque, adding that the two schemes would be carried out shortly along with the new Haram expansion project.

Abdul Mohsen Bin Humaid, director of projects, said the new project would be completed in a year and a half.

According to informed sources, the total area of the existing Haram Mosque is 356,000 sq. meters accommodating 770,000 worshippers while the new expansion covering an area of 456,000 sq. meters will accommodate 1.2 million faithful.

The new project will comprise three parts: construction of a new building; expansion and development of courtyards around the mosque, including walkways, tunnels and toilets; and development of service facilities for air-conditioning, electricity and drinking water.

A 1,200-meter tunnel will be constructed from the end of the expansion passing through Jabal Hindi while another tunnel with a length of 1,100 meters will be built under Jabal Madafie. An emergency 700-meter tunnel crossing the other two tunnels will be constructed from Jabal Al-Kaaba.

King Abdullah also inaugurated the Makkah Tower Clock, considered the largest in the world; the Makkah Time, the newly expanded masaa (the running course between Safa and Marwa); the King Abdul Aziz endowment towers; the Jamrat Bridge complex in Mina; and the Mashair Railway linking the holy sites of Mina, Arafat and Muzdalifa as well as the sunshades around the Prophet’s Mosque in Madinah by pressing buttons.

Makkah Mayor Osama Al-Bar said the new projects launched by King Abdullah would boost business in Makkah and help the holy city attract new investments worth SR100 billion.

"Every SR1 billion spent by the government would encourage the private sector to invest an additional SR5 billion. This way the public investment would have a multiple effect on the economy," the mayor said.

Nawaf Al-Jowharji, a member of Makkah Provincial Council, described the King Abdul Aziz endowment towers as one of the largest real estate projects in the Kingdom, adding that it would help accommodate about 50,000 pilgrims and visitors.

Economist Aabid Al-Abdali of Umm Al-Qura University said the spending of SR40 billion, which is given to owners of real estate properties appropriated for the expansion project, would trigger an unprecedented economic boom in the holy city.

He estimated Makkah's gross domestic product at SR123 billion. "The volume of spending on Makkah projects equals one third of the whole economy," he pointed out. He said the multiple effect of government spending in new projects would generate SR133 billion.

Maher Jamal, a member of the Makkah Chamber of Commerce and Industry, spoke about the increasing flow of investment to Makkah, especially from Saudis. He estimated total investments in the ongoing development projects in Makkah at SR100 billion.

Yousuf Al-Ahmadi, director of Afkar Development Company, underscored King Abdullah’s efforts for the development of the two holy mosques and welfare of pilgrims. “Development of the two holy mosques is the king’s main agenda,” he told Arab News.

http://arabnews.com/saudiarabia/article491057.ece




Google Translate:
Raja Abdullah meluncurkan SR80 milyar proyek perluasan Masjidil Haram

MAKKAH: Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah pada Jumat meluncurkan ekspansi terbesar dari Masjidil Haram dalam sejarah, yang akan meningkatkan kapasitas masjid menjadi lebih dari 2,5 juta jamaah dan biaya SR80 miliar.

Sebelum meletakkan dasar untuk ekspansi baru, Raja Abdullah memeriksa model proyek perluasan serta proyek pembangunan lainnya dilaksanakan di Makkah dan tempat-tempat suci lainnya.

Raja Abdullah didedikasikan ekspansi baru ke dunia Islam.

Menteri Keuangan Ibrahim Al-Assaf mengumumkan proyek ekspansi baru akan biaya SR80 miliar, yang akan mencakup uang yang dibutuhkan untuk membayar kompensasi kepada pemilik real estat dialokasikan untuk proyek tersebut.
Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal upaya memuji Raja Abdullah untuk mengembangkan dua masjid suci dan mengatakan umat Islam di seluruh dunia Islam menghargai upaya dan memegang raja di harga tinggi.

Saleh Al-Hosain, kepala Presidensi Dua Masjid Suci, memuji para ahli di universitas Saudi untuk mempersiapkan yang terbaik, ramah lingkungan desain untuk ekspansi sedangkan menggabungkan standar keselamatan yang tinggi.

"Sebagai Raja Abdullah berharap, seluruh dunia Islam akan bangga proyek ekspansi baru," kata Al-Hosain.

Sebuah dokumenter diputar selama upacara mengatakan gerbang utama ekspansi itu akan diberi nama setelah Raja Abdullah dan akan memiliki dua menara, membawa jumlah masjid menara sampai 11.

Proyek baru, yang meliputi 400.000 persegi meter di barat laut dan timur laut masjid, adalah proyek abad ini, kata Muhammad Al-Khozaim, wakil presiden Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci.

 Al-Khozaim diungkapkan berencana untuk memperluas mataf (area berkeliling di sekitar Ka'bah Kudus) dan menyediakan AC untuk semua bagian dari Masjid Agung, menambahkan bahwa kedua skema akan dilaksanakan segera bersama dengan proyek perluasan Masjidil Haram baru.
Abdul Muhsin Bin Humaid, direktur proyek, mengatakan proyek baru akan selesai dalam satu tahun setengah.

 Menurut sumber-sumber informasi, luas total dari Masjid Haram yang ada 356.000 persegi meter menampung 770.000 jamaah sedangkan ekspansi baru seluas 456.000 persegi meter akan menampung 1,2 juta.

Proyek baru akan terdiri dari tiga bagian: pembangunan gedung baru, perluasan dan pengembangan halaman sekitar masjid, termasuk trotoar, terowongan dan toilet, dan pengembangan fasilitas layanan untuk AC, listrik dan air minum.

Sebuah terowongan 1.200 meter akan dibangun dari ujung ekspansi melewati Jabal Hindi sementara yang lain terowongan dengan panjang 1.100 meter akan dibangun di bawah Jabal Madafie. Darurat 700 meter terowongan melintasi dua terowongan lainnya akan dibangun dari Jabal Al-Ka'bah.

 Raja Abdullah juga meresmikan Makkah Clock Tower, dianggap terbesar di dunia; Waktu Makkah, yang Masa'a baru diperluas (program berlari kecil antara Safa dan Marwa); Raja Abdul Aziz menara abadi; Jembatan Jamrat kompleks di Mina, dan Mashair Kereta Api menghubungkan tempat-tempat suci di Mina, Arafah dan Muzdalifa serta kacamata di sekitar Masjid Nabawi di Madinah dengan menekan tombol.

Walikota Makkah Osama Al-Bar mengatakan proyek-proyek baru yang diluncurkan oleh Raja Abdullah akan meningkatkan bisnis di Makkah dan membantu kota suci menarik investasi baru senilai SR100 miliar.

"Setiap SR1 miliar dikeluarkan oleh pemerintah akan mendorong sektor swasta untuk menginvestasikan SR5 tambahan miliar cara ini investasi publik akan memiliki efek ganda pada perekonomian.," Kata walikota.

Nawaf Al-Jowharji, seorang anggota Dewan Provinsi Makkah, menggambarkan Raja Abdul Aziz endowmen menara sebagai salah satu proyek real estate terbesar di Kerajaan, menambahkan bahwa hal itu akan membantu menampung sekitar 50.000 peziarah dan pengunjung.

Ekonom Aabid Al-Abdali Umm Al-Qura University mengatakan pengeluaran SR40 miliar, yang diberikan kepada pemilik properti real estate dialokasikan untuk proyek perluasan, akan memicu ledakan ekonomi belum pernah terjadi sebelumnya di kota suci.

Dia memperkirakan produk domestik bruto Mekah di SR123 miliar. "Volume belanja pada proyek-proyek Makkah sama dengan satu sepertiga dari seluruh ekonomi," jelasnya. Dia mengatakan efek beberapa pengeluaran pemerintah dalam proyek-proyek baru akan menghasilkan SR133 miliar.

Maher Jamal, anggota dari Kamar Mekah Dagang dan Industri, berbicara tentang peningkatan arus investasi ke Mekah, terutama dari Saudi. Dia memperkirakan total investasi dalam proyek-proyek pembangunan yang sedang berlangsung di Makkah di SR100 miliar.

Yousuf Al-Ahmadi, Direktur Pengembangan Perusahaan Afkar, menggarisbawahi upaya Raja Abdullah untuk pengembangan dua masjid suci dan kesejahteraan peziarah. "Pembangunan dua masjid suci agenda utama raja," katanya kepada Arab News.

http://arabnews.com/saudiarabia/article491057.ece


Cara Mudah Memahami Fiqh Umroh:Thawaf (2)

Kedua: Thawaf sebanyak 7 putaran mengelilingi kakbah

Tiba di Masjidil Haram Makkah, pastikan telah bersuci dari najis dan hadats (sebagai syarat thawaf).
Disunnahkan untuk beristirahat sejenak sebelum memulai thawaf
Masuk dengan kaki kanan dan membaca:

أعوذ بالله العظيم، وبوجهه الكريم، وسلطانه القديم من الشيطان الرجيم بسم الله والصلاة، والسلام على رسول الله، اللهم افتح لي أبواب رحمتك
Keluar masjid membaca:

بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله، اللهم إني أسألك من فضلك اللهم اعصمني من الشيطان الرجيم

Kedua lafazh ini adalah doa masuk dan keluar masjid yang umum, berlaku bagi semua masjid.
Melakukan idhthiba’. Caranya, selempangkan pakaian atas ke bawah ketiak kanan dan membiarkan pundak kanan terbuka dan pundak kiri tetap tertutup (hal ini khusus bagi laki-laki dan khusus pada thawaf qudum dan thawaf umroh). Adapun selainnya tidak disyari’atkan.


Segera menuju Hajar Aswad, menghadapnya, menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya tanpa ada suara ciuman. Jika tidak memungkinkan, hendaklah menyentuhnya dengan tangan kanan dan mencium tangan yang menyentuhnya. Jika tidak memungkinkan maka dengan tongkat dan sejenisnya lalu mencium tongkat tersebut. Jika tidak memungkinkan maka cukup berisyarat kepadanya.
Jika seorang bisa menciumnya maka hendaklah dia membaca, “Bismillahi Allahu Akbar”. Jika berisyarat kepadanya sambil membaca, “Allahu Akbar”.
Lakukan thawaf sebanyak 7 putaran mengelilingi kakbah. Mulai dari Hajar Aswad dengan memosisikan kakbah di sebelah kiri, sambil mengucapkan bacaan di atas.
Dari Hajar Aswad sampai ke Hajar Aswad lagi, terhitung 1 putaran.
Disunnahkan berlari-lari kecil dengan mendekatkan langkah-langkah (raml) pada tiga putaran pertama (hal ini disunnahkan pada thawaf umroh dan thawaf qudum pada haji).
Raml dan idhthiba’ tidak disyari’atkan untuk wanita.
Disunnahkan setiap kali berada di antara dua rukun, yaitu Rukun Yamani dan Hajar Aswad, untuk membaca:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan juga kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari adzab api neraka.”
Disunnahkan setiap kali sejajar dengan Hajar Aswad untuk melakukan sebagaimana ketika mulai pertama kali, sampai pun pada putaran terakhir.
Tidak disyari’atkan untuk mengusapkan tangan ke badan setelah mengusap Hajar Aswad maupun Rukun Yamani.
Disunnahkan setiap kali sejajar dengan Rukun Yamani untuk menyentuhnya tanpa dicium, sambil mengucapkan, “Bismillahi Allahu Akbar”. Jika tidak memungkinkan untuk menyentuhnya maka tidak disyari’atkan untuk berisyarat kepadanya dan tidak pula mencucapkan tasmiyyah dan takbir.
Disyari’atkan sepanjang thawaf untuk memperbanyak dzikir dan doa, namun tidak ada dzikir dan doa khusus yang disunnahkan selain bacaan-bacaan yang telah kami sebutkan di atas.
Janganlah berdesak-desakan untuk mencapai Hajar Aswad atau Rukun Yamani, sehingga menyakiti kaum muslimin. Padahal mencium Hajar Aswad dan menyentuh Rukun Yamani hukumnya sunnah, sedangkan menyakiti kaum muslimin adalah haram.
Juga tidak boleh bagi wanita berdesak-desakan dengan laki-laki, melainkan mereka berjalan di belakang kaum laki-laki.
Tidak boleh bagi wanita membuka wajahnya jika terdapat laki-laki asing, hendaklah dia menutupi wajahnya dengan kerudungnya (bukan dengan niqob, kain yang menempel di wajahnya)
Tidak mengapa melakukan thawaf di belakang zam-zam dan di seluruh masjid (termasuk di lantai atas dan atap), terutama ketika sangat ramai, namun lebih dekat ke kakbah yang lebih afdhal.
Jika tidak mampu thawaf sambil berjalan, tidak mengapa mengendarai kendaraan atau digendong.
Selain Hajar Aswad dan Rukun Yamani tidak disyari’atkan untuk disentuh dan tidak pula ada bacaan tertentu ketika melewatinya.
Tidak disyari’atkan menyentuh Maqom Ibrahim, dinding kakbah dan kiswahnya.
Berdoa kepada kakbah adalah syirik besar.
Tidak ada lafazh niat thawaf.
Jika terjadi keraguan pada jumlah putaran thawaf, ambil hitungan yang paling sedikit, lalu menambah putaran yang masih kurang.
Jika telah dikumandangkan iqomah sholat hendaklah memutuskan thawaf dan melakukan sholat, setelah sholat dilanjutkan kembali, tanpa harus memulai dari awal kembali.
Jika batal wudhu’ sebelum selesai thawaf hendaklah berwudhu’ dan memulai thawaf dari hitungan pertama.
Setelah thawaf, tutup kembali pundak kanan dengan pakaian ihram bagian atas seperti sebelum thawaf.
Pergi ke Maqom Ibrahim (tempat berdirinya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ketika membangun Kakbah) lalu membaca:

وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Lalu sholat dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim walaupun tidak tepat di belakangnya. Jika tidak memungkinkan maka lakukan sholat di mana saja di Masjidil Haram. Lakukan sholat ini walaupun bertepatan dengan waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Jika lupa mengerjakannya maka tidak ada kewajiban fidyah.
Disunnahkan pada raka’at pertama membaca surat Al-Fatihah dan Al-Kafirun. Raka’at kedua membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlash. Dan tidak ada doa khusus sebelum dan selesai sholat.
Lalu minum zam-zam dan siramkan sebagiannya ke kepala.
Jika memungkinkan untuk kembali menyentuh atau mencium Hajar Aswad. Jika tidak, maka tidak perlu berisyarat kepadanya.
Lalu pergi ke bukit Shafa untuk melakukan sa’yu. /bersambung insyaallah (nasihatonline.wordpress.com)

Kamis, 22 September 2011

Massive expansion work begins at Haram Mosque

02/19/07 14:15

Makkah (ANTARA News) - Massive expansion and renovation work began at the Haram Mosque in Makkah last week. The expansion work is the largest in the last two decades.

Widening the Al-Mas'a area is thought to be the most impressive job under construction. Over the years, this area has witnessed heavy congestion during the holy month of Ramadan and Haj, when thousands of Muslims perform Sa'i between Mount Safa and Mount Marwa as part of the Umrah and Haj rituals.

During the holy month of Ramadan and Haj, about three million Muslims from all over the world throng the Grand Mosque to pray and perform Umrah. Their number is increasing yearly, making the expansion of the Al-Mas'a area a necessity, IINA reported citing the Saudi Gazette.

An engineer working at the site said the structure under construction will be 20 meters wide toward the eastern side of the present Al-Mas'a area.

After work at the Al-Mas'a area is completed, the new path will be used by pilgrims to walk from Mount Safa, where pilgrims begin their Sa'i, to Mount Marwa. The present path shall be used by pilgrims to walk the opposite direction. "The project will be completed before the Holy Month of Ramadan," the engineer said.

Saudi Binladin Group has signed a contract for the maintenance and expansion work at the Grand Mosque. Three bulldozers were seen dismantling the old wall and digging the ground for the foundation work at the construction site.

Passage from the eastern gates Al-Salama, Al-Nabi, Al-Abbas and Bani Hashim, as well as other gates has been closed for construction. The Marwa gate, at the end of the Al-Mas'a Area, is the only one left open for pilgrims' entry and exit. The police office dealing with lost and found material, located outside the other end of the Al-Mas'a area, is also closed while the work is under progress.

Once the expansion of the Al-Mas'a area is completed, the zone's capacity to accommodate pilgrims will be increased by about 200 percent. Last year, the expansion of the Mataf (circumambulation) area increased its capacity by more than 100 percent.

The renovation and expansion work will also include the construction of 14-meter wide stairs between Al-Mas'a and the Al-Qararah escalators to make pilgrims' movement easier.

Many pathways in the northern courtyard of the Grand Mosque to be used by people with special needs, the elderly and sick, are being renovated.

More than 113 brass shelves for keeping the Holy Qur'an are being installed on the columns of the ground and first floors. Additionally, the Grand Mosques' eight minarets are being renovated and will be illuminated with electric bulbs.

Under the present renovation projects, the entrance to the escalators leading to the bus parking area in the western courtyard, is also being extended. As announced earlier by the General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques, other futuristic projects will be implemented by the Presidency.

They include a project for cooling those areas which don't have air conditioning at the Grand Mosque and the construction of a training and managerial development building.

Copyright © 2007 ANTARA

Google translate:
02/19/07 14:15

Makkah (ANTARA News) - Ekspansi besar-besaran dan pekerjaan renovasi dimulai di Masjid Haram di Makkah pekan lalu. Pekerjaan ekspansi terbesar dalam dua dekade terakhir.

Memperluas daerah Al-Mas'a dianggap pekerjaan yang paling mengesankan di bawah konstruksi. Selama bertahun-tahun, daerah ini telah menyaksikan kemacetan berat selama bulan suci Ramadhan dan haji, ketika ribuan umat Islam melakukan sa'i antara Shafa dan Gunung Gunung Marwa sebagai bagian dari ritual Umrah dan Haji.

 Selama bulan suci Ramadan dan haji, sekitar tiga juta Muslim dari seluruh dunia berkerumun di Masjidil Haram untuk berdoa dan melakukan umrah. Jumlah mereka meningkat tahunan, membuat perluasan area Al-Mas'a keharusan, IINA melaporkan mengutip Saudi Gazette.

Seorang insinyur yang bekerja di lokasi mengatakan struktur sedang dibangun akan menjadi 20 meter ke sisi timur daerah Al-Mas'a hadir.

Setelah bekerja di daerah Al-Mas'a selesai, jalan baru akan digunakan oleh jamaah berjalan dari Gunung Safa, di mana para peziarah mulai sa'i mereka, ke Gunung Marwa. Path ini harus digunakan oleh para peziarah untuk berjalan ke arah yang berlawanan. "Proyek ini akan selesai sebelum Bulan Suci Ramadhan," kata insinyur.

Saudi Binladin Group telah menandatangani kontrak untuk pemeliharaan dan perluasan di Masjidil Haram. Tiga buldoser terlihat membongkar dinding lama dan menggali tanah untuk pekerjaan pondasi di lokasi konstruksi.

Bacaan dari gerbang timur Al-Salama, Al-Nabi, Al-Abbas dan Bani Hasyim, serta gerbang lainnya telah ditutup untuk konstruksi. Gerbang Marwa, pada akhir Area Al-Mas'a, adalah satu-satunya dibiarkan terbuka untuk masuk peziarah 'dan keluar. Kantor polisi berurusan dengan materi hilang dan ditemukan, terletak di luar ujung lain dari area Al-Mas'a, juga ditutup sementara pekerjaan berada di bawah kemajuan.

Setelah perluasan area Al-Mas'a selesai, kapasitas zona untuk mengakomodasi jamaah akan meningkat sekitar 200 persen. Tahun lalu, perluasan area (circumambulation) Mataf meningkatkan kapasitas dengan lebih dari 100 persen.

Renovasi dan pekerjaan ekspansi juga akan mencakup pembangunan 14 meter tangga lebar antara Al-Mas'a dan Al-Qararah eskalator untuk membuat gerakan peziarah 'lebih mudah.

Banyak jalur di halaman utara Masjidil Haram untuk digunakan oleh orang-orang dengan kebutuhan khusus, orang tua dan sakit, sedang direnovasi.

Rak kuningan Lebih dari 113 untuk menjaga Al Qur'an yang sedang diinstal pada kolom tanah dan lantai pertama. Selain itu, menara Masjid Agung delapan 'sedang direnovasi dan akan diterangi dengan lampu listrik.

Di bawah proyek renovasi ini, pintu masuk ke eskalator menuju tempat parkir bus di halaman barat, juga sedang diperluas. Seperti yang diumumkan sebelumnya oleh Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, proyek futuristik lainnya akan dilaksanakan oleh Kepresidenan.

Mereka termasuk proyek untuk pendinginan daerah-daerah yang tidak memiliki AC di Masjid Agung dan pembangunan gedung pelatihan dan pengembangan manajerial.

Copyright © 2007 ANTARA

Masjidil Haram dari Waktu ke Waktu

Masjidil haram yang di dalamnya terdapat ka'bah merupakan kiblat bagi kaum muslimin saat mereka menunaikan shalat wajib ataupun sunnah. Setiap muslim tentu mendambakan untuk bisa hadir di dalamnya, beribadah kepada Allah karena banyak keutaamaan yang didapat. 
Masjidil haram sendiri, mengalami banyak perkembangan dari segi fisik, meliputi perbaikan ataupun perluasan (expantion). 

Tahun 1297 H/ 1880 M

Tahun 1326 H/ 1908 M


Tahun 1371 H / 1952


Tahun 1400 H / 1980 




Keunikan dari renovasi dan perluasan masjid al haram ini adalah, raja-raja Islam tetap mempertahankan desain masjid para pendahulunya tanpa menghilangkan jejaknya. Sehingga, di masjid al haram akan kita dapat desain interior dari masa ottoman berkuasa.
hingga masa kekuasaan Penguasa Raja-raja Saud sekarang ini, semisal interior
dari perluasaan di masa raja Fahd.


Cara Mudah Memahami Fiqh Umroh (1)


Oleh: Ustadz Sofyan Kholid bin Idham Ruray
Memahami fiqh umroh dalam waktu kurang dari 1/2 menit dalam 4 poin berikut:
1. Ihram dari miqot
2. Thawaf sebanyak 7 putaran mengelilingi kakbah
3. Sa’yu sebanyak 7 putaran antara Shafa dan Marwa
4. Memendekkan atau mencukur rambut
Dengan melakukan 4 poin ini saja umroh sudah sah meskipun tanpa ditambahi dengan amalan-amalan lainnya. Akan tetapi untuk kesempurnaannya insya Allah akan kami jelaskan dalam rincian berikut.
Waktu Melakukan Umroh
Waktu melakukan umroh adalah seluruh waktu dalam setahun.
Tempat Memulai Umroh (dan Haji)
Tempat memulai umroh (dan Haji) yang biasa disebut miqot (makani) adalah tempat-tempat yang diwajibkan untuk memulai melakukan ihram di situ, jika seorang yang berniat umroh atau haji melewati tempat tersebut tanpa melakukan ihram (yaitu berniat mulai melakukan amalan-amalan umroh atau haji) dan tanpa melaksanakan kewajiban-kewajibannya maka wajib atasnya hadyu, berupa menyembelih seekor kambing dan membaginya kepada fakir miskin Mekkah, tanpa mengambil bagian darinya sedikitpun.

Adapun miqot-miqot itu ada lima:
1. Dzul Hulaifah (sekarang dinamakan Bi’r ‘Ali), miqot penduduk kota Madinah dan yang melalui rute mereka).
2. Al-Juhfah, miqot penduduk Saudi Arabia bagian utara dan negara-negara Afrika Utara dan Barat, negeri Syam (Lebanon, Yordania, Syiria, Palestina) dan yang melewati rute mereka.
3. Qarnul Manazil (sekarang dinamakan As-Sail) dan Wadi Muhrim (bagian atas Qarnul Manazil), miqot penduduk Najed, selatan Saudi di seputar pegunungan Sarat, negara-negara Teluk, Irak, Iran dan yang melewati rute mereka.
4. Yalamlam (sekarang dinamakan As-Sa’diyyah), miqot penduduk negara Yaman, Indonesia, Malaysia, negara-negara sekitarnya dan yang melewati rute mereka.
5. Dzatu ‘Irqin (sekarang dinamakan Adh-Dharibah), miqot penduduk negeri Irak (Kufah dan Bashrah) dan yang melewati rute mereka.Dan bagi orang-orang yang tinggal di Mekkah atau yang tinggal di tempat-tempat yang terletak setelah miqot-miqot di atas, boleh bagi mereka berihram untuk haji (baik tamattu’, qiron maupun ifrod) dari rumah masing-masing tanpa harus pergi ke miqot lagi. Adapun bagi penduduk Mekkah yang ingin melakukan umroh, mereka harus keluar ke daerah halal terdekat, seperti Tan’im dan yang lainnya, lalu berihram dari sana./ bersambung inysaAllah.