iklan mudah

Tampilkan postingan dengan label masjidil haram. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label masjidil haram. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Oktober 2011

Hindari Sakit Perut, Konsumsi Jamaah Haji dengan Prasmanan

Rabu, 05/10/2011 15:37 WIB
Mega Putra Ratya - detikNews


Jakarta - Salah satu hal yang menjadi perhatian Kementerian Agama saat penyelenggaraan haji adalah terkait konsumsi untuk jamaah. Untuk menghindari jamaah mengalami sakit perut, konsumsi untuk jamaah haji diputuskan dengan prasmanan bukan dengan boks.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan terkait penyelenggaraan katering haji. Pertama, tingkat distribusinya cepat. Kedua, tingkat kesehatan makanan. Ketiga, kecukupan gizi makanan.

"Jadi itu suksesnya ketika dimakan, kami berharap distribusi dan kesehatan itu bisa sesuai dengan harapan," kata Menteri Agama Suryadharma Ali usai upacara HUT ke-66 TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2011).

Dia menuturkan, ada 2 cara penerapan katering yakni menggunakan boks dan prasmanan. Prasmanan dan boks mejadi perdebatan di Arafah dan Minah. Jika menggunakan boks, risiko basi lebih tinggi dan dapat menyebabkan sakit perut. Namun keunggulan nasi boks, dapat dikirim ke tenda-tenda dan jamaah tidak perlu mengantre.

"Kalau prasmanan itu fresh dan jamaah bisa memilih makanan mana yang disukai, dan risiko basinya bisa dikatakan nol persen. Nah oleh karenanya kami memilih prasmanan dengan antrean panjang, tetapi tidak berisiko sakit perut. Karena kalau sakit perut itu tidak bisa beribadah," lanjut Suryadharma.

Menteri asal PPP ini menyebut, pemberangkatan haji sampai dengan hari ini dan sampai dengan Madinah ada masalah. Penerbangan, perjalanan darat, penempatan jamaah di hotel-hotel dan katering hingga hari ini tidak ada masalah.

"Keberangkatan itu dari tanggal 3 Oktober, sekarang sudah tanggal 5 Oktober. Itu kira-kira 12 ribu orang dari total 201 ribu orang itu haji reguler, dan 20 ribu itu haji plus," sambung Suryadharma.

(vit/fay)

Kamis, 22 September 2011

Masjidil Haram dari Waktu ke Waktu

Masjidil haram yang di dalamnya terdapat ka'bah merupakan kiblat bagi kaum muslimin saat mereka menunaikan shalat wajib ataupun sunnah. Setiap muslim tentu mendambakan untuk bisa hadir di dalamnya, beribadah kepada Allah karena banyak keutaamaan yang didapat. 
Masjidil haram sendiri, mengalami banyak perkembangan dari segi fisik, meliputi perbaikan ataupun perluasan (expantion). 

Tahun 1297 H/ 1880 M

Tahun 1326 H/ 1908 M


Tahun 1371 H / 1952


Tahun 1400 H / 1980 




Keunikan dari renovasi dan perluasan masjid al haram ini adalah, raja-raja Islam tetap mempertahankan desain masjid para pendahulunya tanpa menghilangkan jejaknya. Sehingga, di masjid al haram akan kita dapat desain interior dari masa ottoman berkuasa.
hingga masa kekuasaan Penguasa Raja-raja Saud sekarang ini, semisal interior
dari perluasaan di masa raja Fahd.