Kamis, 27 September 2012

Laporan dari New York: Indonesia Dorong Protokol Internasional Cegah Penistaan Agama


New York, Indonesia mendorong pemberlakuan protokol internasional mencegah penistaan agama. Insiden film Innocence of Muslims dan pemuatan kartun nabi harus bisa dicegah.

"Kita akan bekerjasama dengan negara lain di PBB," kata Menlu Marty Natalegawa di sela-sela sidang umum PBB di New York, AS, Selasa (25/9/2012) sore.

Marty menerangkan, sesuai pidato Presiden SBY dalam sidang umum PBB ditegaskan bahwa penistaan atas agama, menciptakan benih konflik.

"Prinsip menyampaikan pandangan atau pendapat tidak absolut, ada moralitas," terangnya.

Namun diakui Marty, ada perbedaan pandangan dalam tafsiran kebebasan berekspresi. Tapi disepakati untuk perlunya toleransi melawan suara-suara intoleran.

"Esensinya, sekeras apapun pandangan, kita suarakan secara damai. Di saat yang sama kita tidak dapat menolerir aksi kekerasan," tegasnya.

Dalam pidato di Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-67 PBB di Markas PBB, Presiden SBY menyuarakan konsensus internasional untuk mencegah permusuhan berlatar agama seperti kasus Innocence of Muslims yang menggemparkan dunia.

SBY menekankan mengenai budaya universal saling toleransi dan menghargai keyakinan beragama satu sama lain. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keragaman budaya dan agama, Indonesia menyerukan saling menghormati dan pengertian di antara orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda-beda.

(ndr/fdn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar