Jumat, 18 November 2011

Naik Haji Tahun Depan? Berolahragalah Mulai Besok

Madinah(MCH)--Kebagian jatah berhaji tahun depan? Kalau iya, berolahragalah mulai besok. Sebab lokasi ibadah yang kian luas di Tanah Haram membuat jamaah harus banyak jalan kaki.

"Kalau tahun depan pergi haji, mulai besok harus banyak olahraga," saran Kabid Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1432 H/2011 M, Surahmat, dalam perbincangan di kantor misi haji Indonesia di Madinah.

Surahmat merujuk jumlah jamaah yang kian banyak setiap tahun. Hal itu memicu pemondokan atau perkemahan jamaah semakin lebar atau makin jauh dari pusat tempat ibadah haji. Jalan kaki adalah alternatif terbaik yang harus ditempuh, karena banyak jalanan tak bisa dimasuki mobil saat puncak haji tiba.

"Jadi ibadah haji harus diantisipasi secara fisik. Mustahil ibadah haji lancar bila fisik lemah," katanya.

Menurut pantauan detikcom, jalan kaki menjadi pemandangan utama selama puncak haji. Usai wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah (5 November), jamaah didorong ke Muzdalifah, lanjut ke Mina. Nah, karena lalu lintas yang macet, banyak jamaah Indonesia dan asing yang akhirnya memutuskan berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, karena bus penjemput tak kunjung tiba.

Setiba di Mina, jamaah memasuki perkemahan. Sekitar 30 ribu jamaah kebagian maktab 1-9 di Mina Jadid, kawasan perluasan Mina, berbatasan dengan Muzdalifah. Untuk melempar jumroh aqobah ke jembatan jamarat pada 10 Dzulhijjah maupun pada 11-12 dan atau 13 Dzulhijjah, jamaah harus berjalan kaki sekitar 7 km. Jamaah yang mendapat tempat di Mina, minimal juga harus berjalan 4 km untuk mencapai jembatan jamarat. Itu baru berangkatnya, belum pulangnya.

Saat tawaf ifadhah di Kabah (Masjidil Haram) di Makkah, jalan kaki juga alternatif terbaik karena jalanan macet luar biasa. Jalan kaki dengan naik mobil bahkan lebih cepat jalan kaki.

Pemerintah Saudi terus mencari terobosan untuk mengurai macet. Tapi jamaah kian berjubel membuat lalu lintas tetap kusut.

Pada 9 November saat berjumpa dengan media center haji di Makkah, Menteri Agama Suryadharma Ali bahkan menetapkan "jalan kaki" sebagai langkah alternatif tahun depan bila transportasi mengalami kebuntuan, seperti yang terjadi dalam pengangkutan Arafah-Muzdalifah-Mina pada 9-10 Dzulhijjah (5-6 November) yang baru lalu.

"Menyiapkan rencana alternatif, misalnya harus jalan kaki, ketika transportasi mengalami kemacetan parah, untuk antisipasi jika rencana yang sudah ada tidak berjalan. Untuk itu akan dilakukan penambahan petugas untuk menjalankan rencana alternatif tersebut," papar Menteri Agama saat berbicara tentang perbaikan pelayanan haji ke depan. (Nurul)

http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/96

Tidak ada komentar:

Posting Komentar