Seputar kabar mutakhir Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Haji dan Umrah.
iklan mudah
Senin, 30 Juli 2012
Bersujud di Masjid Terbesar di Dunia
Senin, 30/07/2012 07:35 WIB
Jakarta - Siapa yang tak tahu Masjidil Haram di Makkah Arab Saudi. Masjid ini selalu ramai dikunjungi karena Ka'bah bernaung di dalamnya. Tapi tahukah Anda kalau Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia?
Berkunjung ke Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi menjadi impian hampir seluruh umat Muslim di dunia. Bersujud langsung di depan Ka'bah, kiblat umat Muslim menjadi angan-angan yang tak terbantahkan. Ya, Masjidil Haram memang identik dengan Ka'bah yang menjadi pusat bersujud umat Muslim seluruh dunia.
Tapi dibalik megahnya Ka'bah, tahukah Anda kalau masjid ini adalah masjid terbesar di dunia? Betapa tidak, Masjidil Haram memiliki luas 99 hektar dan mampu menampung hingga 900.000 orang jamaah. Bahkan, saat musim haji tiba, masjid ini akan penuh sesak karena dipadati 4.000.000 orang jamaah dari seluruh dunia.
Masjidil Haram terdiri tiga tingkat. Seluruh tingkatan masjid dijadikan lokasi salat dan tawaf (mengelilingi Ka'bah) oleh umat muslim. Di lantai 2 dan 3 juga disediakan jalur khusus untuk jamaah yang menggunakan kursi roda.
Masuk ke dalam masjid, suasana syahdu dan rasa dekat dengan Tuhan langsung menyeruak. Ada banyak orang yang sibuk membaca lembar demi lembar Al Quran yang tersedia di ratusan rak.
Tak kalah banyaknya dengan umat Muslim yang membaca Al Quran, ratusan orang yang bersujud di atas karpet tebal nan lembut Masjidil Haram. Mereka semua larut dalam ibadah yang ditujukan hanya untuk Allah semata.
Jalan terus ke tengah masjid, Ka'bah yang menjadi kiblat seluruh pemeluk agama Islam berdiri dengan anggun dan kokohnya. Tak ketinggalan ratusan umat yang berkeliling Ka'bah.
Berbagai ekspresi wajah bisa ditangkap saat berada di sana, mulai dari tersenyum, menangis, hingga terdiam dengan pandangan tak pernah lepas ke Ka'bah ada. Ka'bah di Masjidil Haram memang magnet kuat, hingga setiap orang yang datang tak bisa berhenti untuk memandanginya.
Meski udara di Arab Saudi sangat panas, marmer yang melapisi seluruh lantai masjid justru tidak terasa panas sama sekali, bahkan cenderung dingin. Sebaliknya, saat musim dingin tiba, marmer masjid yang langsung beratapkan langit memberikan kehangatan yang nyata.
Di sisi lain masjid, ada dua bukit yang menjadi lokasi Sa'i atau lari-lari kecil, yaitu Shafa san Marwah. Di sinilah dulu Nabi Ismail dan ibunya yang bernama Hajar tinggal untuk pertama kali di Makkah, dan menemukan sumur zam-zam.
Bicara soal sumur zam-zam, kini sumur itu telah dimodofikasi menjadi puluhan keran yang mengucurkan air zam-zam dingin. Lelah beribadah, memang tepat sekali membasahi tenggorokan dengan menenggak segelas air zam-zam dingin.
http://images.detik.com/content/2012/07/30/1383/073642_18112011003.jpg
Minggu, 29 Juli 2012
Rabu, 25 Juli 2012
Ini Biaya Haji 2012 Tiap Embarkasi
Rabu, 25/07/2012 14:18 WIB
Jakarta Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2012 naik rata-rata US$ 84. Kenaikan itu antara lain dari biaya avtur pesawat dan sewa pesawat (leasing).
"Rata-rata BPIH tahun ini US$ 84 lebih tinggi dari tahun lalu. Yang terendah yaitu Batam US$ 8 kenaikannya, dan yang tertinggi Surabaya US$ 126," ujar Sekjen Kemenag Bahrul Hayat.
Bahrul mengatakan itu dalam jumpa pers tentang BPIH 2012 di kantor Kemenag, Jl MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2012).
Menurut Bahrul, biaya haji tahun ini rata-rata US$ 3.617. Komponennya adalah biaya penerbangan haji sekitar rata-rata US$ 2.204, biaya akomodasi Makkah dan Madinah rata-rata US$ 1.008, dan living cost US$ 405.
Bahrul menambahkan, dari komponen biaya tersebut, yang mengalami kenaikan adalah biaya penerbangan seperti avtur dan leasing pesawat serta kenaikan operasional di Arab Saudi.
"Untuk leasing pesawat naik karena mendekati summer," ucap Bahrul.
Dari kenaikan ini, lanjut Bahrul pihaknya akan mengusahakan perbaikan akses kesehatan seperti izin akses ambulans dan izin akses RS. Standardisasi akses kesehatan akan lebih tinggi dari tahun lalu. "Kualitas gedung penginapan akan lebih baik," tuturnya.
Sedangkan untuk katering, Bahrul juga akan mengawasi ketat. Kemenag akan bekerjasama dengan pihak Arab Saudi agar pelayanan terhadap jamaah haji terlaksana dengan lebih baik.
Sementara itu untuk kuota haji yang berangkat tahun 2012 ini yakni 194 ribu untuk haji reguler dan 17 ribu untuk haji khusus atau total 211 ribu.
Berikut BPIH 2012 berdasar embarkasi:
Aceh US$ 3.328
Medan US$ 3.388
Batam US$ 3.468
Padang US$ 3.404
Palembang US$ 3.456
Jakarta US$ 3.638
Solo US$ 3.617
Surabaya US$ 3.738
Banjarmasin US$ 3.808
Balikpapan US$ 3.819
Makassar US$ 3.882
Lombok US$ 3.857
(nik/nrl)
http://news.detik.com/read/2012/07/25/141432/1974476/10/biaya-haji-tahun-ini-naik-us--84?9922022
Jakarta Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2012 naik rata-rata US$ 84. Kenaikan itu antara lain dari biaya avtur pesawat dan sewa pesawat (leasing).
"Rata-rata BPIH tahun ini US$ 84 lebih tinggi dari tahun lalu. Yang terendah yaitu Batam US$ 8 kenaikannya, dan yang tertinggi Surabaya US$ 126," ujar Sekjen Kemenag Bahrul Hayat.
Bahrul mengatakan itu dalam jumpa pers tentang BPIH 2012 di kantor Kemenag, Jl MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2012).
Menurut Bahrul, biaya haji tahun ini rata-rata US$ 3.617. Komponennya adalah biaya penerbangan haji sekitar rata-rata US$ 2.204, biaya akomodasi Makkah dan Madinah rata-rata US$ 1.008, dan living cost US$ 405.
Bahrul menambahkan, dari komponen biaya tersebut, yang mengalami kenaikan adalah biaya penerbangan seperti avtur dan leasing pesawat serta kenaikan operasional di Arab Saudi.
"Untuk leasing pesawat naik karena mendekati summer," ucap Bahrul.
Dari kenaikan ini, lanjut Bahrul pihaknya akan mengusahakan perbaikan akses kesehatan seperti izin akses ambulans dan izin akses RS. Standardisasi akses kesehatan akan lebih tinggi dari tahun lalu. "Kualitas gedung penginapan akan lebih baik," tuturnya.
Sedangkan untuk katering, Bahrul juga akan mengawasi ketat. Kemenag akan bekerjasama dengan pihak Arab Saudi agar pelayanan terhadap jamaah haji terlaksana dengan lebih baik.
Sementara itu untuk kuota haji yang berangkat tahun 2012 ini yakni 194 ribu untuk haji reguler dan 17 ribu untuk haji khusus atau total 211 ribu.
Berikut BPIH 2012 berdasar embarkasi:
Aceh US$ 3.328
Medan US$ 3.388
Batam US$ 3.468
Padang US$ 3.404
Palembang US$ 3.456
Jakarta US$ 3.638
Solo US$ 3.617
Surabaya US$ 3.738
Banjarmasin US$ 3.808
Balikpapan US$ 3.819
Makassar US$ 3.882
Lombok US$ 3.857
(nik/nrl)
http://news.detik.com/read/2012/07/25/141432/1974476/10/biaya-haji-tahun-ini-naik-us--84?9922022
Senin, 25 Juni 2012
Kiat Antisipasi Aksi Kejahatan Saat Berhaji
Kejahatan memang bisa terjadi di mana saja. Jika ada niat dan kesempatan, para pelaku kejahatan tidak merasa segan untuk melakukan kejahatannya, termasuk di tanah suci. Dalam sebuah berita di poskota.co.id, terdapat beberapa modus kejahatan yang dilakukan di tanah suci. Berikut ulasannya.
MADINAH (Pos Kota) – Masih ada saja orang jahat di pusat ibadah seagung Masjid Nabawi, Madinah. Para penjahat, termasuk yang berasal dari Indonesia sendiri, memiliki sejumlah modus operandi kejahatan yang terus “diperbarui”.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi bentukan Misi Haji Indonesia di Madinah, Hendra Wirawan, telah mengumpulkan sejumlah modus kejahatan yang terjadi, sehingga seluruh jemaah hendaknya diimbau selalu waspada terhadap aksi kejahatan di tanah suci.
1. Tas bawaan ditaruh di ujung sajadah/tempat sujud digondol maling. Kasus ini menimpa seorang jamaah dari Padang. Tasnya berisi 12 juta rupiah dan 1.500 riyal (living cost) serta kamera digital. Tas hilang pada rakaat ketiga. Pada saat yang sama, jamaah yang sedang salat di belakangnya bawaannya juga raib. Muncul kecurigaan pelakunya adalah anak yang berlarian di pelataran masjid. Polisi Saudi yang dilapori segera menangkap sejumlah anak yang berlarian. Tapi setelah dilihat, tidak ada indikasi mereka pelakunya. "Jadi sebaiknya tas tetap menempel di badan, jangan ditaruh," saran Hendra.
2. Perempuan bercadar dan berbaju hitam menyamar sebagai polisi wanita, menggeledah jamaah yang hendak masuk masjid. Seorang jamaah perempuan RI kehilangan HP akibat penggeledahan ini. Ada juga yang kehilangan dompet berisi 4.000 riyal karena dipepet orang.
3. Modus WNI mengantar jamaah RI tersasar. Setiba di tujuan, mereka minta bayaran. "Ada jamaah yang dimintai 50 riyal (Rp 125 ribu)," katanya.
4. Modus menawarkan membeli kambing untuk membayar dam.
5. Modus peminta-minta yang mengaku mahasiswa Palestina, meminta sumbangan. "Jamaah kita biasanya mudah iba. Kemarin saya nemui jamaah yang juga memberi sumbangan, kami dekati, kami tanya: Bapak tahu tidak apa yang Bapak lakukan'. Itu untuk memastikan Bapak itu tidak diperas," ujar Hendra.
6. Kejahatan riskan terjadi di pasar tumpah, yang berada di gang-gang dan pinggir jalan yang ramai. "Seorang jamaah perempuan yang tasnya nempel di badan, kemarin teriak ada copet. Kami kejar, pelakunya kabur," ujar Hendra.
7. Tas disilet saat berdesak-desakan keluar dari Masjid Nabawi usai salat wajib. Seorang jamaah di Sektor I kehilangan dompet akibat modus ini.Modus di atas melengkapi modus yang telah terjadi sebelumnya yaitu pura-pura membantu jamaah tersesat. Di tengah jalan, pelaku merampas uang jamaah dan meninggalkannya begitu saja.
Atas semua insiden itu, Hendra menyarankan agar jamaah tidak banyak membawa uang saat ke masjid. "Bawalah paling banyak 50 riyal," pesan Hendra. Kalaulah membawa uang banyak untuk berbelanja, sebaiknya pergi berombongan sehingga saling menjaga.
Oknum sebangsa dan setanah air
Miris memang. Jika biasanya ikatan sebangsa-setanah air akan menjadi kuat ketika berada di tanah air orang lain, tetapi suasana itu belakangan ini dirusak oleh sesama pendatang dari tanah air. Di Madinah ada jamaah calon haji Indonesia yang dirampas uangnya. Ironisnya pelakunya diduga kuat masih saudara kita sebangsa.
Petugas haji Indonesia pernah memergoki seseorang yang menyamar sebagai petugas lengkap dengan seragamnya, diduga melakukan penipuan terhadap jemaah haji. Ada pula yang lebih memalukan. Saat tertangkap petugas, orang tersebut menyamar dengan berpakaian ihram, layaknya orang yang akan melaksanakan umrah. Lagi-lagi pelakunya bangsa sendiri.
Tak hanya jamaah, bahkan seorang petugas kesehatan rombongan jamaah haji khusus pun menjadi korban aksi perampasan. Seperti yang dialami Dokter. Pelaku berhasil merampas dompet korban yang berisi uang dalam bentuk rupiah dan riyal, beberapa kartu kredit, serta beberapa surat berharga. Korban mengaku bahwa pelaku bisa berbahasa Indonesia, tapi dia tidak bisa memastikan apa pelaku memang warga Indonesia.
Tips antisipasi kejahatan di tanah suci
Banyaknya modus kejahatan yang terjadi memang tidak seharusnya menjadi halangan untuk menunaikan ibadah haji. Namun, langkah antisipasi sangat perlu dilakukan. Berikut beberapa tips antisipasi kejahatan di tanah suci.
1.Jangan pergi sendiri
Jemaah haji Indonesia diharapkan jangan pergi sendirian untuk menghindari aksi perampasan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab. Jamaah hendaknya berangkat berkelompok minimal 4-5 orang. Hal itu diungkapkan Kepala Panitia Penyenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Arab Saudi. “Karena korban kejahatan seringkali sedang sendirian atau kesasar, dan biasanya orang lanjut usia,” katanya.
2.Membawa uang secukupnya
Menyikapi berbagai tindak kejahatan yang menimpa beberapa jamaah haji Indonesia di Madinah, Akhmad menghimbau agar jemaah sebaiknya tidak banyak membawa uang. Ia melihat saat ini ada tren jamaah membawa banyak uang di sakunya.
Ia menuturkan bahwa membawa banyak uang dalam rangka pelaksanaan ibadah haji justru akan membuat ibadah jemaah itu sendiri menjadi terganggu. Jemaah haji yang seharusnya fokus kepada ibadah, tentunya akan terpecah pikirannya karena memikirkan keamanan uangnya itu. Jadi, bawalah bekal secukupnya.
3.Gunakan jasa safety box di hotel tempat menginap
Di bagian lain, menanggapi beberapa aksi kejahatan di Masjidil Haram dan sekitarnya, Akhmad sebenarnya sudah mengusulkan kepada pihak pengamanan di Daker Makkah agar para calon haji saat ke Masjid tidak perlu membawa tas. ’’Yang dibawa hanya gelang identitas dan beberapa riyal secukupnya,’’ jelasnya. “Jika khawatir uangnya hilang, manfaatkan safety box yang ada di hotel,” tegasnya. (RA). Tips haji
http://www.cheria-travel.com/
MADINAH (Pos Kota) – Masih ada saja orang jahat di pusat ibadah seagung Masjid Nabawi, Madinah. Para penjahat, termasuk yang berasal dari Indonesia sendiri, memiliki sejumlah modus operandi kejahatan yang terus “diperbarui”.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi bentukan Misi Haji Indonesia di Madinah, Hendra Wirawan, telah mengumpulkan sejumlah modus kejahatan yang terjadi, sehingga seluruh jemaah hendaknya diimbau selalu waspada terhadap aksi kejahatan di tanah suci.
1. Tas bawaan ditaruh di ujung sajadah/tempat sujud digondol maling. Kasus ini menimpa seorang jamaah dari Padang. Tasnya berisi 12 juta rupiah dan 1.500 riyal (living cost) serta kamera digital. Tas hilang pada rakaat ketiga. Pada saat yang sama, jamaah yang sedang salat di belakangnya bawaannya juga raib. Muncul kecurigaan pelakunya adalah anak yang berlarian di pelataran masjid. Polisi Saudi yang dilapori segera menangkap sejumlah anak yang berlarian. Tapi setelah dilihat, tidak ada indikasi mereka pelakunya. "Jadi sebaiknya tas tetap menempel di badan, jangan ditaruh," saran Hendra.
2. Perempuan bercadar dan berbaju hitam menyamar sebagai polisi wanita, menggeledah jamaah yang hendak masuk masjid. Seorang jamaah perempuan RI kehilangan HP akibat penggeledahan ini. Ada juga yang kehilangan dompet berisi 4.000 riyal karena dipepet orang.
3. Modus WNI mengantar jamaah RI tersasar. Setiba di tujuan, mereka minta bayaran. "Ada jamaah yang dimintai 50 riyal (Rp 125 ribu)," katanya.
4. Modus menawarkan membeli kambing untuk membayar dam.
5. Modus peminta-minta yang mengaku mahasiswa Palestina, meminta sumbangan. "Jamaah kita biasanya mudah iba. Kemarin saya nemui jamaah yang juga memberi sumbangan, kami dekati, kami tanya: Bapak tahu tidak apa yang Bapak lakukan'. Itu untuk memastikan Bapak itu tidak diperas," ujar Hendra.
6. Kejahatan riskan terjadi di pasar tumpah, yang berada di gang-gang dan pinggir jalan yang ramai. "Seorang jamaah perempuan yang tasnya nempel di badan, kemarin teriak ada copet. Kami kejar, pelakunya kabur," ujar Hendra.
7. Tas disilet saat berdesak-desakan keluar dari Masjid Nabawi usai salat wajib. Seorang jamaah di Sektor I kehilangan dompet akibat modus ini.Modus di atas melengkapi modus yang telah terjadi sebelumnya yaitu pura-pura membantu jamaah tersesat. Di tengah jalan, pelaku merampas uang jamaah dan meninggalkannya begitu saja.
Atas semua insiden itu, Hendra menyarankan agar jamaah tidak banyak membawa uang saat ke masjid. "Bawalah paling banyak 50 riyal," pesan Hendra. Kalaulah membawa uang banyak untuk berbelanja, sebaiknya pergi berombongan sehingga saling menjaga.
Oknum sebangsa dan setanah air
Miris memang. Jika biasanya ikatan sebangsa-setanah air akan menjadi kuat ketika berada di tanah air orang lain, tetapi suasana itu belakangan ini dirusak oleh sesama pendatang dari tanah air. Di Madinah ada jamaah calon haji Indonesia yang dirampas uangnya. Ironisnya pelakunya diduga kuat masih saudara kita sebangsa.
Petugas haji Indonesia pernah memergoki seseorang yang menyamar sebagai petugas lengkap dengan seragamnya, diduga melakukan penipuan terhadap jemaah haji. Ada pula yang lebih memalukan. Saat tertangkap petugas, orang tersebut menyamar dengan berpakaian ihram, layaknya orang yang akan melaksanakan umrah. Lagi-lagi pelakunya bangsa sendiri.
Tak hanya jamaah, bahkan seorang petugas kesehatan rombongan jamaah haji khusus pun menjadi korban aksi perampasan. Seperti yang dialami Dokter. Pelaku berhasil merampas dompet korban yang berisi uang dalam bentuk rupiah dan riyal, beberapa kartu kredit, serta beberapa surat berharga. Korban mengaku bahwa pelaku bisa berbahasa Indonesia, tapi dia tidak bisa memastikan apa pelaku memang warga Indonesia.
Tips antisipasi kejahatan di tanah suci
Banyaknya modus kejahatan yang terjadi memang tidak seharusnya menjadi halangan untuk menunaikan ibadah haji. Namun, langkah antisipasi sangat perlu dilakukan. Berikut beberapa tips antisipasi kejahatan di tanah suci.
1.Jangan pergi sendiri
Jemaah haji Indonesia diharapkan jangan pergi sendirian untuk menghindari aksi perampasan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab. Jamaah hendaknya berangkat berkelompok minimal 4-5 orang. Hal itu diungkapkan Kepala Panitia Penyenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Arab Saudi. “Karena korban kejahatan seringkali sedang sendirian atau kesasar, dan biasanya orang lanjut usia,” katanya.
2.Membawa uang secukupnya
Menyikapi berbagai tindak kejahatan yang menimpa beberapa jamaah haji Indonesia di Madinah, Akhmad menghimbau agar jemaah sebaiknya tidak banyak membawa uang. Ia melihat saat ini ada tren jamaah membawa banyak uang di sakunya.
Ia menuturkan bahwa membawa banyak uang dalam rangka pelaksanaan ibadah haji justru akan membuat ibadah jemaah itu sendiri menjadi terganggu. Jemaah haji yang seharusnya fokus kepada ibadah, tentunya akan terpecah pikirannya karena memikirkan keamanan uangnya itu. Jadi, bawalah bekal secukupnya.
3.Gunakan jasa safety box di hotel tempat menginap
Di bagian lain, menanggapi beberapa aksi kejahatan di Masjidil Haram dan sekitarnya, Akhmad sebenarnya sudah mengusulkan kepada pihak pengamanan di Daker Makkah agar para calon haji saat ke Masjid tidak perlu membawa tas. ’’Yang dibawa hanya gelang identitas dan beberapa riyal secukupnya,’’ jelasnya. “Jika khawatir uangnya hilang, manfaatkan safety box yang ada di hotel,” tegasnya. (RA). Tips haji
http://www.cheria-travel.com/
Kamis, 21 Juni 2012
Rabu, 20 Juni 2012
Langganan:
Postingan (Atom)