Madinah (MCH)-Ritual haji telah berakhir. Namun proses hukum kepada para pelanggar aturan haji harus tetap ditegakkan. Sebanyak 23 warga Arab Saudi diganjar hukuman karena menyelundupkan jamaah yang tak memiliki izin haji ke Makkah dan tempat-tempat suci lainnya.
Hukuman itu dijatuhkan pada hari Sabtu oleh sebuah komite yang dibentuk oleh Urusan Warga Negara Asing Departemen Paspor, demikian diberitakan Arab News, Selasa (15/11/2011). Jauh hari, Departemen Paspor telah mengumumkan bahwa mengangkut jamaah tanpa izin haji yang sah adalah kejahatan yang bisa dihukum.
Mayoritas penyelundup jamaah itu diidentifikasi sebagai mahasiswa atau pemuda pengangguran. Hukuman yang dijatuhkan mulai dari penjara hingga denda hingga 10 ribu riyal/jamaah yang diselundupkan.
Komite tersebut juga merekomendasikan penyitaan mobil-mobil yang digunakan tujuh penyelundup yang berulang kali menyelundupkan jamaah.
Komite saat ini juga sedang memeriksa pelanggar lainnya, yang ditangkap di sejumlah pintu masuk selama musim haji.
"Para pelanggar peraturan perizinan haji menerima hukuman penjara dari 5 bulan hingga 2 tahun, sedangkan seorang pelanggar dikenai denda 190 ribu riyal," kata Direktur Urusan Warga Negara Asing, Kolonel Husain Al-Harithy.
Pada 6 November, Arab News melansir seorang lulusan universitas yang menyelundupkan 15 jamaah ilegal ke Mina. Dia mengantongi 7.000 riyal sehari.
Pemerintah Saudi tahun ini menggalakkan "perang" melawan jamaah haji ilegal. Mereka dinilai mengganggu lalu lintas jamaah resmi, karena tidur di jalanan. Sebanyak 89 ribu jamaah ilegal berhasil disuruh pulang.
Meski telah ada upaya pencegahan, tapi pemandangan tahun ini, jamaah ilegal yang tidur di jalanan tetap mencolok. Banyak juga yang mendirikan tenda di bukit-bukit untuk menghindari pengusiran polisi. (Nurul)
Seputar kabar mutakhir Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Haji dan Umrah.
iklan mudah
Jumat, 18 November 2011
Naik Haji Tahun Depan? Berolahragalah Mulai Besok
Madinah(MCH)--Kebagian jatah berhaji tahun depan? Kalau iya, berolahragalah mulai besok. Sebab lokasi ibadah yang kian luas di Tanah Haram membuat jamaah harus banyak jalan kaki.
"Kalau tahun depan pergi haji, mulai besok harus banyak olahraga," saran Kabid Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1432 H/2011 M, Surahmat, dalam perbincangan di kantor misi haji Indonesia di Madinah.
Surahmat merujuk jumlah jamaah yang kian banyak setiap tahun. Hal itu memicu pemondokan atau perkemahan jamaah semakin lebar atau makin jauh dari pusat tempat ibadah haji. Jalan kaki adalah alternatif terbaik yang harus ditempuh, karena banyak jalanan tak bisa dimasuki mobil saat puncak haji tiba.
"Jadi ibadah haji harus diantisipasi secara fisik. Mustahil ibadah haji lancar bila fisik lemah," katanya.
Menurut pantauan detikcom, jalan kaki menjadi pemandangan utama selama puncak haji. Usai wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah (5 November), jamaah didorong ke Muzdalifah, lanjut ke Mina. Nah, karena lalu lintas yang macet, banyak jamaah Indonesia dan asing yang akhirnya memutuskan berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, karena bus penjemput tak kunjung tiba.
Setiba di Mina, jamaah memasuki perkemahan. Sekitar 30 ribu jamaah kebagian maktab 1-9 di Mina Jadid, kawasan perluasan Mina, berbatasan dengan Muzdalifah. Untuk melempar jumroh aqobah ke jembatan jamarat pada 10 Dzulhijjah maupun pada 11-12 dan atau 13 Dzulhijjah, jamaah harus berjalan kaki sekitar 7 km. Jamaah yang mendapat tempat di Mina, minimal juga harus berjalan 4 km untuk mencapai jembatan jamarat. Itu baru berangkatnya, belum pulangnya.
Saat tawaf ifadhah di Kabah (Masjidil Haram) di Makkah, jalan kaki juga alternatif terbaik karena jalanan macet luar biasa. Jalan kaki dengan naik mobil bahkan lebih cepat jalan kaki.
Pemerintah Saudi terus mencari terobosan untuk mengurai macet. Tapi jamaah kian berjubel membuat lalu lintas tetap kusut.
Pada 9 November saat berjumpa dengan media center haji di Makkah, Menteri Agama Suryadharma Ali bahkan menetapkan "jalan kaki" sebagai langkah alternatif tahun depan bila transportasi mengalami kebuntuan, seperti yang terjadi dalam pengangkutan Arafah-Muzdalifah-Mina pada 9-10 Dzulhijjah (5-6 November) yang baru lalu.
"Menyiapkan rencana alternatif, misalnya harus jalan kaki, ketika transportasi mengalami kemacetan parah, untuk antisipasi jika rencana yang sudah ada tidak berjalan. Untuk itu akan dilakukan penambahan petugas untuk menjalankan rencana alternatif tersebut," papar Menteri Agama saat berbicara tentang perbaikan pelayanan haji ke depan. (Nurul)
http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/96
"Kalau tahun depan pergi haji, mulai besok harus banyak olahraga," saran Kabid Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1432 H/2011 M, Surahmat, dalam perbincangan di kantor misi haji Indonesia di Madinah.
Surahmat merujuk jumlah jamaah yang kian banyak setiap tahun. Hal itu memicu pemondokan atau perkemahan jamaah semakin lebar atau makin jauh dari pusat tempat ibadah haji. Jalan kaki adalah alternatif terbaik yang harus ditempuh, karena banyak jalanan tak bisa dimasuki mobil saat puncak haji tiba.
"Jadi ibadah haji harus diantisipasi secara fisik. Mustahil ibadah haji lancar bila fisik lemah," katanya.
Menurut pantauan detikcom, jalan kaki menjadi pemandangan utama selama puncak haji. Usai wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah (5 November), jamaah didorong ke Muzdalifah, lanjut ke Mina. Nah, karena lalu lintas yang macet, banyak jamaah Indonesia dan asing yang akhirnya memutuskan berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, karena bus penjemput tak kunjung tiba.
Setiba di Mina, jamaah memasuki perkemahan. Sekitar 30 ribu jamaah kebagian maktab 1-9 di Mina Jadid, kawasan perluasan Mina, berbatasan dengan Muzdalifah. Untuk melempar jumroh aqobah ke jembatan jamarat pada 10 Dzulhijjah maupun pada 11-12 dan atau 13 Dzulhijjah, jamaah harus berjalan kaki sekitar 7 km. Jamaah yang mendapat tempat di Mina, minimal juga harus berjalan 4 km untuk mencapai jembatan jamarat. Itu baru berangkatnya, belum pulangnya.
Saat tawaf ifadhah di Kabah (Masjidil Haram) di Makkah, jalan kaki juga alternatif terbaik karena jalanan macet luar biasa. Jalan kaki dengan naik mobil bahkan lebih cepat jalan kaki.
Pemerintah Saudi terus mencari terobosan untuk mengurai macet. Tapi jamaah kian berjubel membuat lalu lintas tetap kusut.
Pada 9 November saat berjumpa dengan media center haji di Makkah, Menteri Agama Suryadharma Ali bahkan menetapkan "jalan kaki" sebagai langkah alternatif tahun depan bila transportasi mengalami kebuntuan, seperti yang terjadi dalam pengangkutan Arafah-Muzdalifah-Mina pada 9-10 Dzulhijjah (5-6 November) yang baru lalu.
"Menyiapkan rencana alternatif, misalnya harus jalan kaki, ketika transportasi mengalami kemacetan parah, untuk antisipasi jika rencana yang sudah ada tidak berjalan. Untuk itu akan dilakukan penambahan petugas untuk menjalankan rencana alternatif tersebut," papar Menteri Agama saat berbicara tentang perbaikan pelayanan haji ke depan. (Nurul)
http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/96
Senin, 14 November 2011
Train line to link holy sites with Haram
Mashair Railway
13 November 2011
HOLY SITES – A plan has been completed to link Arafat, Muzdalifa and Mina with the expansion taking place at the Grand Mosque in Makkah, said Dr. Habib Zain Al-Abideen, Undersecretary of the Ministry of Municipal and Rural Affairs and Supervisor General of the Central Administration for Development Projects in the Holy Sites.
He told Okaz/Saudi Gazette that the train line will be in the northern part of Mina and will cost SR6.6 billion.
Al-Abideen said that the ministry is now waiting for final approval so that the project can start. It will take about two to three years to complete, the same time it took for the current Mashair Train.
He said the plan for the Mashair Train includes three lines – the first in the south, the second in the north and the third in the middle of Mina. The third line is still under study.
Meanwhile, Al-Abideen said a new Haj project is to build 36,000 restrooms at all the holy sites at a cost of SR600 million. Half of the project will be ready for next year’s Haj.
Another new project next year will link Al-Sha’bain Area with the Jamarat Bridge at a cost of SR400 million.
He said they are waiting for the approval from the Makkah Development Authority to start the project at the beginning of the year.
Al-Abideen said there would be workshops held during Muharram to study any observations on the performance of the Mashair Train.
He stressed that the Jamarat Bridge has not reduced the number of tent camps in Mina because half of the bridge is outside the Tent City.
The same applies to the Mashair Train which runs on an elevated track and has reduced the pressure on Mina’s streets.
He said the government was determined to carry out projects to improve services for Haj and Umrah pilgrims.
For his part, Abu Tarboosh, Director of the Mashair Train Project, said a German company has conducted an opinion poll on the performance of the Mashair Train this year which will be tabled for discussion with Haj authorities at a workshop in the month of Muharram. He denied any shortcomings in the train’s performance, as there were no technical glitches or any delays.
However, he admitted that some pilgrims managed to sneak onto the train due to the crowds without having official wrist bands. He said this needs to be tackled.
Abu Tarboosh said the Mashair Train made 1,458 trips, transporting 3.5 million pilgrims at the rate of nine trips for each pilgrim.
http://www.saudigazette.com.sa/index...20111113112043
Minggu, 13 November 2011
Jamaah Indonesia Mulai Berdatangan ke Madinah
Madinah - Jamaah Indonesia kembali menghiasi jalanan Kota Nabi Madinah petang nanti menyusul berakhirnya puncak haji. Kelompok terbang dari Medan (MES) 12 dengan 455 jamaah akan tiba Minggu (13/11/2011) pukul 13.30 WAS.
Mereka menempuh perjalanan sekitar 7 jam dari Makkah dengan menumpang 10 bus.
Kloter ini akan menempati dua hotel yaitu 450 jamaah di Arees Juwar dan 5 orang di Ajnahah Wasel.
Hanya 1 kloter saja yang datang hari ini. Kloter berikutnya tiba di pemondokan pukul 00.15 WAS, Senin (14/11) dari embarkasi UPG 16. Jumlah mereka 360 orang dengan menumpang 8 bus. Mereka ditempatkan di Hotel Badr Gumamah.
Senin siang sekitar 13.15 WAS, kloter PDG 12 tiba sebanyak 360 orang (8 bus). Mereka ditempatkan di Hotel Nabras Taba sebanyak 313 orang, 45 orang lainnya di Arees Juwar.
Para jamaah akan berada di Madinah selama 8-9 hari untuk menunaikan salat arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah. Setelah itu mereka pulang ke Tanah Air lewat Bandara Jeddah dan sebagian lewat bandara Madinah.
Masalah kesehatan adalah isu penting bagi jamaah gelombang II, yang datang ke Madinah usai berhaji. Sebab kondisi mereka rata-rata lelah usai terfotsir di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina) dan Makkah. Apalagi cuaca di Madinah cenderung lebih sejuk dibanding di Armina dan Makkah.
Hingga Senin siang ini, jamaah yang menghiasi Madinah rata-rata berasal dari India, Iran, Turki dan dari Afrika, serta sedikit jamaah Indonesia non kuota.
Dengan kedatangan jamaah Indonesia yang terdaftar kuota resmi ini, maka Kota Nabi akan kembali semarak. Pedagang-pedagang akan senang melayani jamaah Indonesia yang dikenal royal dengan sapaan, "Indonesia baik, Indonesia baik."
http://www.detiknews.com/read/2011/11/13/160505/1766489/10/jamaah-indonesia-mulai-berdatangan-ke-madinah?9922022
Mereka menempuh perjalanan sekitar 7 jam dari Makkah dengan menumpang 10 bus.
Kloter ini akan menempati dua hotel yaitu 450 jamaah di Arees Juwar dan 5 orang di Ajnahah Wasel.
Hanya 1 kloter saja yang datang hari ini. Kloter berikutnya tiba di pemondokan pukul 00.15 WAS, Senin (14/11) dari embarkasi UPG 16. Jumlah mereka 360 orang dengan menumpang 8 bus. Mereka ditempatkan di Hotel Badr Gumamah.
Senin siang sekitar 13.15 WAS, kloter PDG 12 tiba sebanyak 360 orang (8 bus). Mereka ditempatkan di Hotel Nabras Taba sebanyak 313 orang, 45 orang lainnya di Arees Juwar.
Para jamaah akan berada di Madinah selama 8-9 hari untuk menunaikan salat arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah. Setelah itu mereka pulang ke Tanah Air lewat Bandara Jeddah dan sebagian lewat bandara Madinah.
Masalah kesehatan adalah isu penting bagi jamaah gelombang II, yang datang ke Madinah usai berhaji. Sebab kondisi mereka rata-rata lelah usai terfotsir di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina) dan Makkah. Apalagi cuaca di Madinah cenderung lebih sejuk dibanding di Armina dan Makkah.
Hingga Senin siang ini, jamaah yang menghiasi Madinah rata-rata berasal dari India, Iran, Turki dan dari Afrika, serta sedikit jamaah Indonesia non kuota.
Dengan kedatangan jamaah Indonesia yang terdaftar kuota resmi ini, maka Kota Nabi akan kembali semarak. Pedagang-pedagang akan senang melayani jamaah Indonesia yang dikenal royal dengan sapaan, "Indonesia baik, Indonesia baik."
http://www.detiknews.com/read/2011/11/13/160505/1766489/10/jamaah-indonesia-mulai-berdatangan-ke-madinah?9922022
Sabtu, 12 November 2011
250,000 copies of the Holy Quran daily distributed to the pilgrims
Jeddah, Dhu-AlHijjah 15, 1432, Nov 11, 2011, SPA
The Ministry of Islamic Affairs, Endowments, Call and Guidance, has been distributing 20 million copies of the Custodian of the Two Holy Mosques Gift of the Holy Quran and religious books to pilgrims returning home at exit points in the Kingdom of Saudi Arabia.
The advisor of the Minister of Islamic Affairs, Endowments, Call and Guidance and Chairman of Information Committee for Islamic Awareness in Hajj, Sheikh Talal Bin Ahmed Al-Aqeel pointed out that the daily distribution stands at 250,000 copies of the Holy Quran and translation of its meanings in various languages as well as religious books and tapes.
The Ministry of Islamic Affairs, Endowments, Call and Guidance, has been distributing 20 million copies of the Custodian of the Two Holy Mosques Gift of the Holy Quran and religious books to pilgrims returning home at exit points in the Kingdom of Saudi Arabia.
The advisor of the Minister of Islamic Affairs, Endowments, Call and Guidance and Chairman of Information Committee for Islamic Awareness in Hajj, Sheikh Talal Bin Ahmed Al-Aqeel pointed out that the daily distribution stands at 250,000 copies of the Holy Quran and translation of its meanings in various languages as well as religious books and tapes.
Tawaf Wada'
10. Apabila anda hendak kembali ke negeri anda setelah melaksanakan semua rangkaian amalan haji, maka lakukanlah terlebih dahulu tawaf wada'. Dan tidak keringanan untuk meninggalkan tawaf wada' ini kecuali bagi wanita yang dalam keadaan haid dan nifas.
Makkah in Gallery
The Grand Mosque in Mecca
Hajj season 2011
Hajj season 2011
Senin, 07 November 2011
Total number of Pilgrims: 2,927,717
Mina, Saudi Arabia, Dhu-AlHijjah 10, 1432, Nov 6, 2011, SPA
Central Department of Statistics and information (CDSI) has announced the results of statistics for this year's Hajj 1432 H, (2011 G).
It said the total number of pilgrims reached 2,927,717 pilgrims.
1.828.195 of them came from outside the Kingdom of Saudi Arabia.
The remainder numbering 1,099,522 pilgrims came from within the Kingdom. The vast majority of them were non-Saudis residents.
Central Department of Statistics and information (CDSI) has announced the results of statistics for this year's Hajj 1432 H, (2011 G).
It said the total number of pilgrims reached 2,927,717 pilgrims.
1.828.195 of them came from outside the Kingdom of Saudi Arabia.
The remainder numbering 1,099,522 pilgrims came from within the Kingdom. The vast majority of them were non-Saudis residents.
Minggu, 06 November 2011
Pilgrims in Mina have consumed 153,000 cu.m of water (SPA) 8/12/1432H
Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah (Hari-hari Tasyriq)
8. Setelah melakukan tawaf ifadhah dan sa’I pada hari Nahar, kembalilah anda ke Mina. Bermalamlah di sana pada tiga malam hari-hari Tasyriq, yaitu malam kesebelas, dua belas dan tiga belas, dan tidak mengapa bagi anda bersegera meninggalkan Mina pada hari kedua belas (nafar awal).
9. Lontarlah ketiga jumrah selama anda menetap di dua atau tiga hari di Mina setelah matahari tergelincir, dimulai dari jumrah ula (pertama), yaitu yang terjauh jaraknya dari Mekkah. Kemudian jumrah Wustha (tengah) terakhir jumrah Aqabah, masing-masing jumrah dilontar dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil mengucapkan takbir pada setiap kali lontaran.
Setelah melempar jumrah Ula dan Wustho dianjurkan anda untuk berdiri sejenak dengan menghadap kiblat sambil mengangkat tangan berdo’a kepada Allah apa saja yang Anda inginkan, dan hal ini tidak dianjurkan melakukannya setelah melontar jumrah Aqabah.
Jika Anda ingin menetap di Mina selama dua hari saja, maka anda harus keluar meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada hari kedua (yaitu dua belas Dzulhijjah). Jika matahari telah terbenam sebelum anda keluar dari perbatasan Mina, maka anda wajib mabit lagi untuk malam ketiganya, dan melontar jumrah di hari ketiga itu. Dan lebih afdhal adalah bermalam di Mina sampai malam ketiga tersebut.
Bagi yang sakit atau lemah boleh mewakilkan melontar jumrah kepada orang lain. Dan bagi yang mewakili boleh melempar untuk dirinya terlebih dahulu, kemudian untuk yang diwakilinya pada satu tempat jumrah.
Sabtu, 05 November 2011
Tanggal 10 Dzulhijjah (Iedul Adha)
5. Kemudian Berangkatlah sebelum matahari terbit menuju Mina sambil membaca talbiah. Bagi jama’ah haji yang udzur, seperti wanita dan orang-orang yang lemah, dibolehkan berangkat meninggalkan Muzdalifah menuju Mina setelah lewat pertengahan malam. Dan pungutlah di Muzdalifah sebanyak tujuh biji batu kecil untuk melempar jumrah Aqabah. Adapun sisa batunya anda pungut dari Mina, demikian juga tujuh batu yang akan anda gunakan untuk melempar jumrah Aqabah pada hari Ied (hari kesepuluh) tidak mengapa dipungut di Mina.
6. Apabila Anda sampai di Mina maka lakukanlah hal-hal berikut:
a. Lemparlah Jumrah Aqobah, yaitu jumrah terdekat dari Mekkah, dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil bertakbir pada setiap kali lemparan.
b. Sembelihlah hewan dam, jika anda berkewajiban melakukannya, dan makanlah sebagian dagingnya, serta bagi-bagikan sebagian besarnya kepada orang-orang fakir.
c. Cukurlah dengan bersih atau pendekkan rambut anda, dan lebih afdhal dicukur bersih. Sedangkan bagi wanita cukup menggunting ujung rambutnya sepanjang ujung jari.
Tiga hal di atas lebih afdhal dilakukan secara tertib. Namun tak mengapa jika anda dahulukan yang satu dari yang lainnya.
Apabila anda telah selesai melempar dan mencukur, berarti anda telah melaksanakan tahallul awal, dan sudah dibolehkan anda memakai pakaian biasa serta melakukan hal-hal yang tadinya menjadi larangan ihram, kecuali berhubungan suami istri.
7. Kemudian berangkatlah ke Mekkah dan lakukanlah Tawaf ifadhah, setelah itu lakukanlah sa’i jika anda melakukan tamattu’. Adapun jika anda melakukan haji qiran dan telah melakukan sa’I setelah Qudum, maka setelah tawaf ifadhah anda tidak perlu melakukan sa’i lagi.
Dengan demikian diperbolehkan bagi anda melakukan semua larangan ihram termasuk berhubungan suami istri.
Tawaf ifadhah dan sa’I ini boleh diakhirkan pelaksanaannya sampai lewat hari-hari Mina.
Sumber: Petunjuk Jama’ah Haji dan Umroh Serta Penziarah Masjid Rasul shallallahu alaihi wasallam, Badan Penerangan Haj, Direktorat Percetakan dan Penerbitan KSA.
1423H. hal. 32-40.
Jumat, 04 November 2011
Tanggal 9 dhulhijjah (wukuf di arafah)
3. Apabila matahari telah terbit pada kesembilan Dzulhijjah, maka berangkatlah menuju Arafah dengan tenang, dan hindarilah jangan sampai mengganggu sesama jama’ah haji. Dan di Arafah lakukanlah shalat Dzhuhur dan Ashar dengan jama’ taqdim serta qasar, dengan satu kali azan dan dua iqomat, dan pastikanlah bahwa anda benar-benar telah berada di dalam batas arafah.
Dan perbanyaklah dzikir dan do’a dengan menghadap ke kiblat dan mengangkat dua tangan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Padang Arafah seluruhnya merupakan tempat wukuf, dan hendaklah anda tetap berada di sana sampai matahari terbenam.
4. Apabila matahari telah terbenam, maka berangkatlah menuju Muzdalifah dengan tenang sambil membaca talbiah, dan hindarilah jangan sampai menganggu sesame muslim. Sesampainya anda di Muzdalifah, lakukanlah shalat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ serta qasar. Dan hendaklah anda menetap di sana hingga anda melakukan shalat Subuh dan hari tampak mulai terang. Setelah selesai shalat Subuh perbanyaklah doa dan dzikir dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan, mengikuti tuntutan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Sumber: Petunjuk Jama’ah Haji dan Umroh Serta Penziarah Masjid Rasul shallallahu alaihi wasallam, Badan Penerangan Haj, Direktorat Percetakan dan Penerbitan KSA.
1423H
Tanggal 8 dzulhijjah (Tarwiyah)
1. Jika anda melakukan haji ifrad atau qiran, hendaklah anda berihram dari miqat yang anda lalui.
Apabila anda tinggal di daerah setelah miqat (antara miqat dan makkah), maka berihramlah dari tempat tinggal anda dengan niat haji yang anda inginkan.
Dan jika anda melakukan haji tamattu’, maka berihramlah untuk umrah dari miqat yang anda lalui, dan berihramlah untuk haji dari tempat tinggal anda pada hari tarwiyah, yaitu hari kedelapan dari bulan dzulhijjah. Mandilah dan pakailah wangi-wangian terlebih dahulu jika memungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian ihram, lalu berniatlah seraya membaca:
لَبَّيْكَ حَجًّا لَبَّيْكَ اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ. لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
“Kusambut panggilan-Mu untuk melaksanaan haji. Kusambut penggilanMu ya Allah. Kusambut panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, Kusambut panggilanMu. Sesungguhnya segala pji, nikmat dan kerajaan adalah milikMu, tiada sekutu bagiMu.”
2. Kemudian keluarlah menuju Mina, lakukanlah shalat dzuhur, ashar, maghrib, Isya’, dan Shubuh di sana, dengan cara mengqashar shalat yang empat raka’at (Dzuhur, Asar dan Isya menjadi dua rakaat pada waktunya masing-masing.
Pilgrims move to Mina today
Al-Khaif Mosque - Mina
03 November 2011 - 07 Thul-Hijjah 1432 H
MAKKAH – Pilgrims will start moving to the tent city of Mina Thursday evening in preparation for Haj, which culminates with the standing on Arafat, Saturday.
All arrangements have been completed in Mina, which is expected to receive more than 2.5 million pilgrims this year. More than 1.7 million pilgrims have arrived from abroad, out of an expected 1.8 million, in addition to between 700,000 and 800,000 coming from within the Kingdom.
Crown Prince Naif Bin Abdul Aziz, Deputy Premier and Minister of Interior, said Tuesday that the Kingdom would use “all means” to ensure a peaceful pilgrimage.
“We are ready to face all events, whatever they are ... our means are peaceful ... except for those who want to create mischief, whom we will prevent with all means,” the Crown Prince told a news conference in Makkah after an inspection tour to the holy sites wherein he reviewed security and other arrangements for pilgrims.
The General Presidency of Meteorology and Environment (PME) has forecast fine and dry weather in Makkah and the holy sites for most of the Haj. There is unlikely to be heavy rain and flash floods.
Dr. Saad Al-Mehlifi, Assistant President of the PME, said that there are no indications of extraordinary weather conditions at this stage. The skies will be clear but there is a possibility of cloud formation and light rain in Taif and parts of the holy sites during the days of Tashreeq.
The highest average temperature will likely be between 35 and 38 degrees Celsius and the lowest average will be between 21 and 24 degrees Celsius. The speed of the surface winds will be between 15 and 30 kilometers per hour.
This month, pilgrims will have full access to a $1.8 billion railway, which was launched at only 30 percent of its capacity last year, to ease pilgrim transport between the holy sites.
The Saudi Railways Organization (SRO) has granted an operating and safety license to the Mashair Train, which transports Haj pilgrims between Arafat, Muzdalifa and Mina. The Mashair Train, which will operate at full capacity during this year’s Haj season, will transport 72,000 pilgrims per hour, the world’s highest train capacity.
Meanwhile, the Emergency and Field Medicine Committee of the Ministry of Health has prepared 135 ambulances supported by 350 doctors and technicians to provide the best medical services for pilgrims in the holy sites.
Dr. Tariq Bin Salim Al-Arnoos, Director General of the Emergency Department of the Ministry of Health and the Committee’s Chairman, said that the workforce has completed arrangements at emergency centers at Jamarat Bridge, noting that there are 17 emergency centers that are provided with 130 doctors and nurses to work round-the-clock.
Over 80 mini-ambulances equipped as mobile intensive care units will treat pilgrims in the holy sites.
These emergency and field medicine ambulances will act as intensive care units to treat injured persons and transport them to hospitals. The mini-ambulances can reach crowded areas rapidly and could save many lives in the event of a stampede.
There are also five regular ambulances to transport patients from health centers and hospitals in Makkah. The holy sites are staffed with 350 doctors and technicians who are trained to respond to emergencies speedily.
Dr. Al-Arnoos said that emergency sections in Makkah and other holy sites hospitals are ready and the staff is fully trained.
Altogether Haj security plans have detailed 40 sorting locations for medical evacuation at Jamarat Bridge.
These include six buildings in the “experimental housing” project, tent camps in Al-Mu’aissim, Arafat, and Muzdalifa and 33 seasonal units leading into Makkah.
“We are ready to cope with all probable hazards including that of flood. Monitoring systems, data processing and Geographic Information Systems will be used to analyze all potential threats,” said Maj. Gen. Adel Zamzami, Director of Civil Defense in Makkah region.
Security forces have started the implementation of the Haj traffic plan to facilitate the movement of pilgrims in Makkah and the holy sites. More than 17,000 traffic personnel supported by 2,400 vehicles have been deployed in the holy sites.
Assistant Commander of Haj Security Forces for Traffic Affairs Major General Suleiman Bin Abdulrahman Al-Ajlan said the third phase of the shuttle transport has been implemented this year.
He said Iranian pilgrims will be transported by 1,200 buses and non-Arab African pilgrims will be transported by 1,750 buses. Vehicles with a capacity of less than 25 passengers have been banned from transporting pilgrims.
Haj workers to be monitored
The Control and Investigation Board (CIB) has formed field teams to monitor the performance and discipline of government employees working in Haj, informed sources told Okaz/Saudi Gazette, Wednesday.
The field teams have already started carrying out inspections and are expected to file reports to officials concerned.
Meanwhile, the CIB teams are looking into a complaint against a Tawafa establishment. The complaint was lodged by the mutawwif Ghalib Mustafa accusing the Board of Directors of the Tawafa establishment of subletting parts of the camps handed to it by the Ministry of Haj to other pilgrims.
http://www.saudigazette.com.sa/index...20111103111619
Mina
Namirah Mosque in Arafat
03 November 2011 - 07 Thul-Hijjah 1432 H
MAKKAH – Pilgrims will start moving to the tent city of Mina Thursday evening in preparation for Haj, which culminates with the standing on Arafat, Saturday.
All arrangements have been completed in Mina, which is expected to receive more than 2.5 million pilgrims this year. More than 1.7 million pilgrims have arrived from abroad, out of an expected 1.8 million, in addition to between 700,000 and 800,000 coming from within the Kingdom.
Crown Prince Naif Bin Abdul Aziz, Deputy Premier and Minister of Interior, said Tuesday that the Kingdom would use “all means” to ensure a peaceful pilgrimage.
“We are ready to face all events, whatever they are ... our means are peaceful ... except for those who want to create mischief, whom we will prevent with all means,” the Crown Prince told a news conference in Makkah after an inspection tour to the holy sites wherein he reviewed security and other arrangements for pilgrims.
The General Presidency of Meteorology and Environment (PME) has forecast fine and dry weather in Makkah and the holy sites for most of the Haj. There is unlikely to be heavy rain and flash floods.
Dr. Saad Al-Mehlifi, Assistant President of the PME, said that there are no indications of extraordinary weather conditions at this stage. The skies will be clear but there is a possibility of cloud formation and light rain in Taif and parts of the holy sites during the days of Tashreeq.
The highest average temperature will likely be between 35 and 38 degrees Celsius and the lowest average will be between 21 and 24 degrees Celsius. The speed of the surface winds will be between 15 and 30 kilometers per hour.
This month, pilgrims will have full access to a $1.8 billion railway, which was launched at only 30 percent of its capacity last year, to ease pilgrim transport between the holy sites.
The Saudi Railways Organization (SRO) has granted an operating and safety license to the Mashair Train, which transports Haj pilgrims between Arafat, Muzdalifa and Mina. The Mashair Train, which will operate at full capacity during this year’s Haj season, will transport 72,000 pilgrims per hour, the world’s highest train capacity.
Meanwhile, the Emergency and Field Medicine Committee of the Ministry of Health has prepared 135 ambulances supported by 350 doctors and technicians to provide the best medical services for pilgrims in the holy sites.
Dr. Tariq Bin Salim Al-Arnoos, Director General of the Emergency Department of the Ministry of Health and the Committee’s Chairman, said that the workforce has completed arrangements at emergency centers at Jamarat Bridge, noting that there are 17 emergency centers that are provided with 130 doctors and nurses to work round-the-clock.
Over 80 mini-ambulances equipped as mobile intensive care units will treat pilgrims in the holy sites.
These emergency and field medicine ambulances will act as intensive care units to treat injured persons and transport them to hospitals. The mini-ambulances can reach crowded areas rapidly and could save many lives in the event of a stampede.
There are also five regular ambulances to transport patients from health centers and hospitals in Makkah. The holy sites are staffed with 350 doctors and technicians who are trained to respond to emergencies speedily.
Dr. Al-Arnoos said that emergency sections in Makkah and other holy sites hospitals are ready and the staff is fully trained.
Altogether Haj security plans have detailed 40 sorting locations for medical evacuation at Jamarat Bridge.
These include six buildings in the “experimental housing” project, tent camps in Al-Mu’aissim, Arafat, and Muzdalifa and 33 seasonal units leading into Makkah.
“We are ready to cope with all probable hazards including that of flood. Monitoring systems, data processing and Geographic Information Systems will be used to analyze all potential threats,” said Maj. Gen. Adel Zamzami, Director of Civil Defense in Makkah region.
Security forces have started the implementation of the Haj traffic plan to facilitate the movement of pilgrims in Makkah and the holy sites. More than 17,000 traffic personnel supported by 2,400 vehicles have been deployed in the holy sites.
Assistant Commander of Haj Security Forces for Traffic Affairs Major General Suleiman Bin Abdulrahman Al-Ajlan said the third phase of the shuttle transport has been implemented this year.
He said Iranian pilgrims will be transported by 1,200 buses and non-Arab African pilgrims will be transported by 1,750 buses. Vehicles with a capacity of less than 25 passengers have been banned from transporting pilgrims.
Haj workers to be monitored
The Control and Investigation Board (CIB) has formed field teams to monitor the performance and discipline of government employees working in Haj, informed sources told Okaz/Saudi Gazette, Wednesday.
The field teams have already started carrying out inspections and are expected to file reports to officials concerned.
Meanwhile, the CIB teams are looking into a complaint against a Tawafa establishment. The complaint was lodged by the mutawwif Ghalib Mustafa accusing the Board of Directors of the Tawafa establishment of subletting parts of the camps handed to it by the Ministry of Haj to other pilgrims.
http://www.saudigazette.com.sa/index...20111103111619
Jamarat bridge complex - Mina
Jamarat bridge complex - Mina
Namirah Mosque in Arafat
Langganan:
Postingan (Atom)